KEEP PRAY, SMILE & SPIRIT ^_^
DO THE BEST 4 TODAY!!!

Senin, Maret 31, 2008

Si "Cupi"

Kisah ini berawal ketika ayu maen ke tempat mas ropik ma dina (udah agak lama juga siii), ceritanya kita mo minta diajarin pemrograman dan DB gitu dech, hehehehe... Waktu kita lagi di ruang tamu, pas lagi asik2nya ngobrol dan nyoba praktek DB, ga sengaja ayu lihat toples kecil berisi ikan cupang merah yang imut2.... (jadinya malah merhatiin ikannya terus dech, ga jadi belajar....). Daripada jadi "obat nyamuk" mendingan ayu mojok sendiri ma si cupang merah, kekekeke... Eit, ternyata disana ga cuman satu, ada dua ding! ada toples yang laennya, yang satunya warna biru, sama2 lucu....

Tau ga?? terbesit mo nyulik si ikan lho... udah tak umpetin di belakangku,,,, diena malah ketawa-ketiwi...ketauan mas ropix dech, xixixixi... mo ayu minta, mas ropixnya ga boleh, katanya buat hiasan, pelit banget si mas ropix!!! nekat tak masukin tas, ga muat!! payah!!! Si "Dinso Rinso Unso Cunso" ga mbantuin ayu si... coba klo dia yg minta ke mas ropix pasti dikasi.... iya kan diennnn???? Ehm2...

Sepulang dari sana, ayu kebayang ma ikan itu terus, pengin punya juga... sampe2 udah nyiapin nama buat si calon cupang. Trus ayu minta mas ropix buat nemenin beli, dia janji minggu bakal nemenin...katanya di Johar banyak, cuman 5ribu-an... Yang paling nyebelin nih, udah saking ngebetnya mo beli ikan, ee minggu nya hujan turun dgn derasnya, cape dech!! gagal, ga jadi keluar!!! terpaksa diundur minggu depannya lagi.... hiks :(

Minggu depannya ternyata hujan lagi,,deuuuuu..... sebelnya!!! tapi kalo hujan kan harus bersyukur, tandanya Allah memberikan rahmatNYA... Minggu depannya lagi ternyata mas ropik ga bisa nemenin karena da acara (padahal kan ga hujan). Terpaksa ayu patah hati dech (terpaksa gitu dech...), kecewa... huuuuwaaaaaaaaa.... :((

Tapi keinginan ayu utk beli ikan udah bulat! hehe, akhirnya ayu pergi sendiri ke tembalang pas lagi luang, kebetulan di depan kost ayu yg lama pas waktu kul dulu ada toko ikan. Eee sampe sana ga da ikan cupang, adanya ikan hias yg harus pake airrator (jadi klo ga da gelembung2 airnya mati). Yach, padahal ayu kan penginnya yg simple aja, ga usah pake aquarium gedhe gitu, yg pake toples kecil biasa (kan kamar kostnya ayu kecil, hiks..). Akhirnya ayu pulang dgn tangan hampa... putus asa! hampir pingsan! GUBRAGSS!! *** xixixixixi.. ga segitunya dech...

Pupus sudah harapan ayu memiliki cupang buat penghibur hati di kala sedih dan stress,, kekekeke aya2 wae!! segitunya.... (sebenarnya si itu yg ada di dalam benak ayu)

Besoknya ketika masuk kerja, pas istirahat, entah kenapa ayu tergerak utk jalan2 ke belakang kantor dan ga sengaja pas sampe di dekat rak sepatu kumal ayu lihat ada aquarium kotak kecil penuh dengan lumut hijau, sampe ga terlihat di dalamnya ada apa. Trus, ayu intip dech,,,, O'oooo ada yg bergerak-gerak disana!!! ternyata ada ikannya!!! Wah, subhanallah, sungguh suatu keajaiban (ga segitunya dech)... Ada ikan kecil terdampar disitu.. kacian,,, tempatnya sampe kusam gitu...

Dengan girang dan harap2 cemas, ayu tanya ma pak Mul ( bag logistik di kantor ) dan menanyakan keberadaan dan status si ikan kecil malang itu. Dan Ayu pun dapet kabar gembira! katanya ikan itu udah ga da yg ngurus, ayu boleh bawa pulang.. HORE!!!! Deuu, senengnya,,, akhirnya impianku akan terwujud, kekekeke....

Skg, giliran mikirin toplesnya, cape dech... klo toples biasa kan ga seru, harus toples yg bagus, kaya di iklan2 dan film Tom & Jerry gitu dech... hehe. Besoknya ayu nitip pak Mul, pas kebetulan mo pergi ke Johar. Hari itu ayu seneng banget bakalan punya temen baru (buat temen baru Moshi juga di rumah :P ). Disaat yang sama, tau ayu lagi ngebet ikan, pak Parman (driver kantor), bilang kalo di rumahnya julan ikan cupang... Huuuhhhh nyebeliinnn!! kenapa ga bilang2 dr awal coba!!! Biar ayu ga susah2 cari...hiks2 (eiit ga boleh marah dunk!! salah ayu juga ga woro2...)

Setelah dapet toples, ayu langsung semangat 45 mindahin si cupang (terharu soalnya ayu bisa nyelamatin nyawanya, ngasih tempat yg lebih layak,,, sok pahlawan banget sih!! hussh!!) Duh, ikannya sampe warna item2 gitu, mo ayu sikat, ntar malah diketawain temen2....diketawain ikan juga, masa ikan disikat!! aneh!! tapi syukur, si ikan masih punya warna yg bagus, merah!! jadi ga begitu ketara...setelah ayu bersihin, ayu pindah ke toples dech!!! Mo tak cariin temen ceritanya, beli di pak Parman, tapi katanya klo cupang dicampur jadi satu ntar tarung, malah mati, jadi mendingan satu aja... klo mo banyak ya toplesnya satu2... sama aja boong dunk mo kasih temen tapi beda tempat....
Ya ga pa2 lah...

Sorenya ayu bawa pulang. Tepatnya tgl 18 Maret si cupang resmi jadi penghuni kamar baruku, hehe... udah ayu siapin nama tentunya.. "CUPI", yups panggilannya cupi...
Sampe sekarang dia setia nemenin ayu dan Moshi...
To be continue....

[+/-] Selengkapnya...

Sabtu, Maret 29, 2008

KELADI TIKUS (RODENT TUBER) MAMPU SEMBUHKAN KANKER

Kanker tidak lagi mematikan. Para penderita kanker di Indonesia dapat memiliki harapan hidup yang lebih lama dengan ditemukannya tanaman "KELADI TIKUS" (Typhonium Flagelliforme/ Rodent Tuber) sebagai tanaman obat yang dapat menghentikan dan mengobati berbagai penyakit kanker dan berbagai penyakit berat lain.

Tanaman sejenis talas dengan tinggi maksimal 25 sampai 30 cm ini hanya tumbuh di semak yang tidak terkena sinar matahari langsung. "Tanaman ini sangat banyak ditemukan di Pulau Jawa," kata Drs.Patoppoi Pasau, orang pertama yang menemukan tanaman itu di Indonesia.

Tanaman obat ini telah diteliti sejak tahun 1995 oleh Prof Dr Chris K.H.Teo,Dip Agric (M), BSc Agric (Hons)(M), MS, PhD dari Universiti Sains Malaysia dan juga pendiri Cancer Care Penang, Malaysia. Lembaga perawatan kanker yang didirikan tahun 1995 itu telah membantu ribuan pasien dari Malaysia , Amerika, Inggris , Australia , Selandia Baru, Singapura, dan berbagai negara di dunia.

Di Indonesia, tanaman ini pertama ditemukan oleh Patoppoi di Pekalongan, Jawa Tengah. Ketika itu, istri Patoppoi mengidap kanker payudara stadium III dan harus dioperasi 14 Januari 1998. Setelah kanker ganas tersebut diangkat melalui operasi, istri Patoppoi harus menjalani kemoterapi (suntikan kimia untuk membunuh sel, Red) untuk menghentikan penyebaran sel-sel kanker tersebut. "Sebelum menjalani kemoterapi, dokter mengatakan agar kami menyiapkan wig (rambut palsu) karena kemoterapi akan mengakibatkan kerontokan rambut, selain kerusakan kulit dan hilangnya nafsu makan," jelas Patoppoi.

Selama mendampingi istrinya menjalani kemoterapi, Patoppoi terus berusaha mencari pengobatan alternatif sampai akhirnya dia mendapatkan informasi mengenai penggunaan teh Lin Qi di Malaysia untuk mengobati kanker. "Saat itu juga saya langsung terbang ke Malaysia untuk membeli teh tersebut," ujar Patoppoi yang juga ahli biologi. Ketika sedang berada di sebuah toko obat di Malaysia, secara tidak sengaja dia melihat dan membaca buku mengenai pengobatan kanker yang berjudul Cancer, Yet They Live karangan Dr Chris K.H. Teo terbitan 1996. "Setelah saya baca sekilas, langsung saja saya beli buku tersebut. Begitu menemukan buku itu, saya malah tidak jadi membeli teh Lin Qi, tapi langsung pulang ke Indonesia ," kenang Patoppoi sambil tersenyum. Di buku itulah Patoppoi membaca khasiat typhonium flagelliforme itu.

Berdasarkan pengetahuannya di bidang biologi, pensiunan pejabat Departemen Pertanian ini langsung menyelidiki dan mencari tanaman tersebut. Setelah menghubungi beberapa koleganya di berbagai tempat, familinya di Pekalongan Jawa Tengah, balas menghubunginya. Ternyata, mereka menemukan tanaman itu di sana . Setelah mendapatkan tanaman tersebut dan mempelajarinya lagi, Patoppoi menghubungi Dr. Teo di Malaysia untuk menanyakan kebenaran tanaman yang ditemukannya itu.
Selang beberapa hari, Dr Teo menghubungi Patoppoi dan menjelaskan bahwa tanaman tersebut memang benar Rodent Tuber. "Dr Teo mengatakan agar tidak ragu lagi untuk menggunakannya sebagai obat," lanjut Patoppoi. Akhirnya, dengan tekad bulat dan do'a untuk kesembuhan, Patoppoi mulai memproses tanaman tersebut sesuai dengan langkah-langkah pada buku tersebut untuk diminum sebagai obat. Kemudian Patoppoi menghubungi putranya, Boni Patoppoi di Buduran, Sidoarjo untuk ikut mencarikan tanaman tersebut. "Setelah melihat ciri-ciri tanaman tersebut, saya mulai mencari di pinggir sungai depan rumah dan langsung saya dapatkan tanaman tersebut tumbuh liar di pinggir sungai," kata Boni yang mendampingi ayahnya saat itu.

Selama mengkonsumsi sari tanaman tersebut, isteri Patoppoi mengalami penurunan efek samping kemoterapi yang dijalaninya. Rambutnya berhenti rontok, kulitnya tidak rusak dan mual-mual hilang. "Bahkan nafsu makan ibu saya pun kembali normal," lanjut Boni.

Setelah tiga bulan meminum obat tersebut, isteri Patoppoi menjalani pemeriksaan kankernya. "Hasil pemeriksaan negatif, dan itu sungguh mengejutkan kami dan dokter-dokter di Jakarta ," kata Patoppoi. Para dokter itu kemudian menanyakan kepada Patoppoi, apa yang diberikan pada isterinya. "Malah mereka ragu, apakah mereka telah salah memberikan dosis kemoterapi kepada kami," lanjut Patoppoi.

Setelah diterangkan mengenai kisah tanaman Rodent Tuber, para dokter pun mendukung Pengobatan tersebut dan menyarankan agar mengembangkannya. Apalagi melihat keadaan isterinya yang tidak mengalami efek samping kemoterapi yang sangat keras tersebut. Dan pemeriksaan yang seharusnya tiga bulan sekali diundur menjadi enam bulan sekali."Tetapi karena sesuatu hal, para dokter tersebut tidak mau mendukung secara terang-terangan penggunaan tanaman sebagai pengobatan alternatif," sambung Boni sambil tertawa.

Setelah beberapa lama tidak berhubungan, berdasarkan peningkatan keadaan isterinya, pada bulan April 1998, Patoppoi kemudian menghubungi Dr.Teo melalui fax untukmenginformasik an bahwa tanaman tersebut banyak terdapat di Jawa dan mengajak Dr. Teo untuk menyebarkan penggunaan tanaman ini di Indonesia. Kemudian Dr .. Teo langsung membalas fax kami, tetapi mereka tidak tahu apa yang harus mereka perbuat, karena jarak yang jauh," sambung Patoppoi. Meskipun Patoppoi mengusulkan agar buku mereka diterjemahkan dalam bahasa Indonesiadan disebar-luaskan di Indonesia, Dr. Teo menganjurkan agar kedua belah pihak bekerja sama dan berkonsentrasi dalam usaha nyata membantu penderita kanker di Indonesia. Kemudian, pada akhir Januari 2000 saat Jawa Pos mengulas habis mengenai meninggalnya Wing Wir yanto , salah satu wartawan handal Jawa Pos, Patoppoi sempat tercengang. Data-data rinci mengenai gejala, penderitaan, pengobatan yang diulas di Jawa Pos, ternyata sama dengan salah satu pengalaman pengobatan penderita kanker usus yang dijelaskan di buku tersebut. Dan eksperimen pengobatan tersebut berhasil menyembuhkan pasien tersebut.

"Lalu saya langsung menulis di kolom Pembaca Menulis di Jawa Pos," ujar Boni. Dan tanggapan yang diterimanya benar-benar diluar dugaan. Dalam sehari, bisa sekitar 30 telepon yang masuk. "Sampai saat ini, sudah ada sekitar 300 orang yang datang ke sini," lanjut Boni yang beralamat di Jl. KH. Khamdani, Buduran Sidoarjo.

Pasien pertama yang berhasil adalah penderita Kanker Mulut Rahim stadium dini. Setelah diperiksa, dokter mengatakan harus dioperasi. Tetapi karena belum memiliki biaya dan sambil menunggu rumahnya laku dijual untuk biaya operasi, mereka datang setelah membaca Jawa Pos. Setelah diberi tanaman dan cara meminumnya, tidak lama kemudian pasien tersebut datang lagi dan melaporkan bahwa dia tidak perlu dioperasi, karena hasil pemeriksaan mengatakan negatif.

Berdasarkan animo masyarakat sekitar yang sangat tinggi, Patoppoi berusaha untuk menemui Dr. Teo secara langsung. Atas bantuan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan, Sampurno, Patoppoi dapat menemui Dr. Teo di Penang , Malaysia . Di kantor Pusat Cancer Care Penang, Malaysia , Patoppoi mendapat penerangan lebih lanjut mengenai riset tanaman yang saat ditemukan memiliki nama Indonesia .Ternyata saat Patoppoi mendapat buku "Cancer, Yet They Live" edisi revisi tahun 1999, fax yang dikirimnya di masukkan dalam buku tersebut, serta pengalaman isterinya dalam usahanya berperang melawan kanker. Dari pembicaraan mereka, Dr. Teo merekomendasi agar Patoppoi mendirikan perwakilan Cancer Care di Jakarta dan Surabaya . Maka secara resmi, Patoppoi dan putranya diangkat sebagai perwakilan lembaga sosial Cancer Care Indonesia , yang juga disebutkan dalam buletin bulanan Cancer Care, yaitu di Jl. Kayu Putih 4 No. 5, Jakarta Timur, telp. 021-4894754, 4894786, 4897686 dan di Buduran, Sidoarjo.

Cancer Care Malaysiatelah mengembangkan bentuk pengobatan tersebut secara lebih canggih. Mereka telah memproduksi ekstrak Keladi Tikus dalam bentuk pil dan teh bubuk yang dikombinasikan dengan berbagai tananaman lainnya dengan dosis tertentu. "Dosis yang diperlukan tergantung penyakit yang diderita," kata Boni.

Untuk mendapatkan obat tersebut, penderita harus mengisi formulir yang menanyakan keadaan dan gejala penderita dan akan dikirimkan melalui fax ke Dr. Teo. "Formulir tersebut dapat diisi disini, dan akan kami fax-kan. Kemudian Dr. Teo sendiri yang akan mengirimkan resep sekaligus obatnya, dengan harga langsung dari Malaysia , sekitar 40-60 Ringgit Malaysia ," lanjut Boni. "Jadi pasien hanya membayar biaya fax dan obat, kami tidak menarik keuntungan, malahan untuk yang kurang mampu, Dr.Teo bisa memberikan perpanjangan waktu pembayaran. " tambahnya.

Sebenarnya pengobatan ini juga didukung dan sedang dicoba oleh salah satu dokter senior di Surabaya, pada pasiennya yang mengidap kanker ginjal. Adadua pasien yang sedang dirawat dokter yang pernah menjabat sebagai direktur salah satu rumah sakit terbesar di Surabaya ini. Pasien pertama yang engidap kanker rahim tidak sempat diberi pengobatan dengan keladi tikus, karena telah ditangani oleh rekan-rekan dokter yang telah memiliki reputasi. Setelah menjalani kemoterapi dan radiologi, pasien tersebut mengalami kerontokan rambut, kulit rusak dan gatal, dan selalu muntah. Tetapi pada pasien kedua yang mengidap kanker ginjal, dokter ini menanganinya sendiri dan juga memberikan pil keladi tikus untuk membantu proses penyembuhan kemoterapi.

Pada pasien kedua ini, tidak ditemui berbagai efek yang dialami penderita pertama, bahkan pasien tersebut kelihatan normal. Tetapi dokter ini menolak untuk diekspos karena menurutnya, pengobatan ini belum resmi diteliti di Indonesia .. Menurutnya, jika rekan-rekannya mengetahui bahwa dia memakai pengobatan alternatif, mereka akan memberikan predikat sebagai "ter-kun" atau dokter-dukun. "Disinilah gap yang terbuka antara pengobatan konvensional dan modern," kata dokter tersebut.

Banyak hal menarik yang dialami Boni selama menerima dan memberikan bantuan kepada berbagai pasien. Bahkan ada pecandu berat putaw dan sabu-sabu di Surabaya , yang pada akhirnya pecandu tersebut mendapat kanker paru-paru. Setelah mendapat vonis kanker paru-paru stadium III, pasien tersebut mengkonsumsi pil dan teh dari Cancer Care. Hasilnya cukup mengejutkan, karena ternyata obat tersebut dapat mengeluarkan racun narkoba dari peredaran darah penderita dan mengatasi ketergantungan pada narkoba tersebut. "Tapi, jika pecandu sudah bisa menetralisir racun dengan keladi tikus, dia tidak boleh memakai narkoba lagi, karena pasti akan timbul resistensi. Jadi jangan seperti kebo, habis mandi berkubang lagi," sambung Boni sambil tertawa.

Juga ada pengalaman pasien yang meraung-raung kesakitan akibat serangan kanker yang menggerogotinya, karena obat penawar rasa sakit sudah tidak mempan lagi. Setelah diberi minum sari keladi tikus, beberapa saat kemudian pasien tersebut tenang dan tidak lagi merasa kesakitan.

Menurut data Cancer Care Malaysia, berbagai penyakit yang telah disembuhkan adalah berbagai kanker dan penyakit berat seperti kanker payudara, paru-paru, usus besar-rectum, liver, prostat, ginjal, leher rahim, tenggorokan, tulang, otak, limpa, leukemia, empedu, pankreas, dan hepatitis.

Jadi diharapkan agar hasil penelitian yang menghabiskan milyaran Ringgit Malaysia selama 5 tahun dapat benar-benar berguna bagi dunia kesehatan. Bagi teman-teman yang memerlukan informasi lebih lanjut sehubungan dengan artikel "Obat Kanker" bisa menghubungi perwakilan lembaga sosial "Cancer Care Indonesia " beralamat di Jl. Kayu Putih 4 no. 5, Jakarta Timur, telp : 021-4894754, 4894786, 4897686

From : Yenrie Renato [yenrie_renato@yahoo.com]

[+/-] Selengkapnya...

Persahabatan

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah. Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya.

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya.

Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti, diperhatikan-dikecewakan,didengar-diabaikan, dibantu-ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.

Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.

Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.

Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain,tetapi justru ia beriinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.

Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis.

Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.

Beberapa hal seringkali menjadi penghancur persahabatan antara lain:
1. Masalah bisnis UUD (Ujung-Ujungnya Duit)
2. Ketidakterbukaan
3. Kehilangan kepercayaan
4. Perubahan perasaan antar lawan jenis
5. Ketidak setiaan.

Tetapi penghancur persahabatan ini telah berhasil dipatahkan oleh sahabat-sahabat yang teruji kesejatian motivasinya.

Renungkan:
Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri.

"Dalam masa kejayaan, teman-teman mengenal kita. Dalam kesengsaraan, kita mengenal teman-teman kita." - Anonim -

Ingatlah kapan terakhir kali anda berada dalam kesulitan. Siapa yang berada di samping anda ??
Siapa yang mengasihi anda saat anda merasa tidak dicintai??
Siapa yang ingin bersama anda pada saat tiada satu pun yang dapat anda berikan ??
Merekalah sahabat-sahabat anda.
Hargai dan peliharalah selalu persahabatan anda dengan mereka.

From : Eko [supportsmg@intraco.co.id]

[+/-] Selengkapnya...

"NDESO"

Deso (baca ndeso) itulah sebutan untuk orang yang norak, kampungan, udik, sock culture, Countrified dan sejenisnya. Ketika mengalami atau merasakan sesuatu yang baru dan sangat mengagumkan, maka ia merasa takjub dan sangat senang, sehingga ingin terus menikmati dan tidak ingin lepas, kalau perlu yang lebih dari itu. Kemudian ia menganggap hanya dia atau hanya segelintir orang yang baru merasakan dan mengalaminya. Maka ia mulai atraktif, memamerkan dan sekaligus mengajak orang lain untuk turut merasakan dan menikmatinya, dengan harapan orang yang diajak juga sama terkagum-kagum sama seperti dia.

Lebih dari itu ia berharap agar orang lain juga mendukung terhadap langkah-langkah untuk menikmatinya terus-menerus. Hal ini biasa, seperti saya juga sering mengalami hal demikian, tetapi kita terus berupaya untuk terus belajar dari sejarah, pengalaman orang lain, serta belajar bagaimana caranya tidak jadi orang norak, kampungan alias deso.

Semua kampus di Jepang penuh dengan sepeda, tak terkecuali dekan atau bahkan Rektorpun ada yang naik sepeda datang ke kampus. Sementara si Pemilik perusahaan Honda tinggal di sebuah apartemen yang sederhana. Ketika beberapa pengusaha ingin memberi pinjaman kepada pemerintah Indonesia mereka menjemput pejabat Indonesia di Narita. Dari Tokyo naik kendaraan umum, sementara yang akan di jemput, pejabat Indonesia naik mobil dinas Kedutaan yaitu mercy.

Ketika saya di Australia berkesempatan melihat sebuah acara ceremoni dari jarak yang sangat dekat, dihadiri oleh pejabat setingkat menteri, saya tertarik mengamati pada mobil yang mereka pakai Merk Holden baru yang paling murah untuk ukuran Australia. Yang menarik, para pengawalnya tidak terlihat karena tidak berbeda penampilannya dengan tamu-tamu, kalau tidak jeli mengamati kita tidak tahu mana pengawalnya.

Di Sidney saya berkenalan dengan seorang pelayan restoran Thailand. Dia seorang warga Negara Malaysia keturunan cina, sudah selesai S3, sekarang lagi mengikuti program Post Doc, Dia anak seorang pengusaha yang kaya raya. Tidak mau menggunakan fasilitas orang tuanya malah jadi pelayan. Dia juga sebenarnya dapat beasiswa dari perguruan tingginya.

Satu bulan saya di jepang tidak melihat orang pakai hp komunikator, mungkin kelemahan saya mengamati. Dan setelah saya baca Koran ternyata konsumen terbesar hp komunikator adalah Indonesia. Sempat berkenalan juga dengan seorang yang berada di stasiun kereta di Jepang, ternyata dia anak seorang pejabat tinggi Negara, juga naik kereta. Yang tak kalah serunya saya juga jadi pengamat berbagai jenis sepatu yang di pakai masyarakat jepang ternyata tak bermerk, wah ini yang deso siapa yaa?

Sulit membedakan tingkat ekonomi seseorang baik di jepang atau di Australia, baik dari penampilannya, bajunya, kendaraannya, atau rumahnya. Kita baru bisa menebak kekayaan seseorang kalau sudah tahu pekerjaan dan jabatanya di perusahaan. Jangan-jangan orang jepang diajak ke Pondok Indah bisa Pingsan melihat rumah segitu gede dan mewahnya. Rata-rata rumah disana memiliki tinggi plafon yang bisa dijambak dengan tangan hanya dengan melompat. Sehingga duduknya pun banyak yang lesehan.

Sampai akhir hayatnya Rasulullah tidak membuat istana Negara dan Benteng Pertahanan (khandaq hanyalah strategi sesaat, untuk perang ahzab saja), padahal Rasulullah sudah sangat mengenal kemawahan istana raja-raja Negara sekelilingnya, karena Beliau punya pengalaman berdagang. Ternyata Beliau tidak menjadi silau terus ikut-ikutan latah ingin seperti orang-orang. Lalu dimana aktivitas kenegaraan dilakukan? Mengingat beliau sebagai kepala Negara. Jawabannya ya di masjid.

Beliau punya banyak jalan yang legal untuk bisa membangun istana. Di mekkah nikah dengan janda kaya, di madinah jadi kepala Negara, punya hak prerogative dalam mengatur harta rampasan perang, dan ada jatah dari Allah untuk dipergunakan sekehendak beliau, belum hadiah dari raja-raja. Tetapi mengapa beliau sering kelaparan, ganjal perut dengan batu, puasa sunnah niatnya siang hari, shalat sambil duduk menahan perih perut dan seterusnya.

Ketika Indonesia sedang terpuruk, Hutang lagi numpuk, rakyat banyak yang mulai ngamuk, Negara sedang kere, banyak yang antri beras, minyak tanah, minyak goreng dll. Maka harga diri kita tidak bisa diangkat dengan medali emas turnamen olah raga, sewa pemain asing, banyak ceremonial yang gonta-ganti baju seragam, baju dinas, merek mobil, proyek mercusuar, dll, dsb, dst

Bangsa ini akan naik harga dirinya kalo utang sudah lunas, kelaparan tidak ada lagi, tidak ada pengamen dan pengemis, tidak ada lagi wanita tidak solat (WTS, in Malay, "Wanita Tak Senonoh"), angka criminal rendah, korupsi berkurang, punya posisi tawar terhadap kekuatan global. Maka orang Deso (alias norak) tidak mampu mengatasi krisis karena tidak bisa menjadikan krisis sebagai paradigma dalam menyusun APBD dan APBN. Nah karena yang menyusun orang-orang norak maka asumsi dan paradigma yang dipakai adalah Negara normal atau bahkan mengikut Negara maju. Bayangkan ada daerah yang menganggarkan Sepak Bola 17 Milyar sementara anggaran kesranya 100 juta,wiiieh!

Akhirnya penyakit norak ini menjadi wabah yang sangat mengerikan dari atas sampai bawah:
-Orang bisa antri raskin sambil pegang hp
-Pelajar bisa nunggak SPP sambil merokok
-Orang tua lupa siapkan SPP, karena terpakai untk beli tv dan kulkas
-Orang bule mabuk kelebihan uang, Orang kampung mabok patungan Lagi mabok muntah keluar kangkung, genjer, toge
-Pengemis bisa pake walkman sambil goyang kepala
-Para Pengungsi bisa berjoged dalam tendanya
-Orang mo beli Gelar akademis di ruko-ruko tanpa kuliah
-Ijzah S3 luar negeri bisa di beli sebuah rumah petakan gang sempit di cibubur
-Kelihatannya orang sibuk ternyata masih intensive keluar masuk Mc Donald
-Kelihatannnya orang penting, ternyata sangat tahu detail dunia persepakbolaan. Jadi masih sempat ngurusin kulit bulat diisi angin
-Kelihatan seperti aktivis tapi habis waktu untuk mencetin hp
-62 tahun merdeka, lomba-lombanya masih makan kerupuk saja
-Agar rakyat tidak kelaparan maka para pejabatnya dansa dansi di acara tembang kenangan.
-Agar kampanye menang harus berani sewa bokong-bokong bahenol ngebor
-Agar masyarakat cerdas maka sajikan lagu goyang dombret dan wakuncar
-Agar bisa disebut terbuka maka harus bisa buka-bukaan
-Agar kelihatan inklusif maka harus bisa menggandeng siapa saja, kalo perlu jin tomang bisa digandeng

Yang lebih mengerikan adalah supaya kita tidak terlihat kere, maka harus bisa tampil keren. Makin kiamatlah kalo si kere tidak tahu dirinya kere. (*)
From : wacapu pubj [wacapu@yahoo.com]

[+/-] Selengkapnya...

Kisah si Tukang Ledeng

Suatu hari bos Mercedez Benz mempunyai masalah dengan kran air dirumahnya. Kran itu selalu bocor hingga dia kawatir anaknya terpeleset jatuh. Atas rekomendasi seorang temannya Mr. Benz menelpon seorang tukang ledeng untuk memperbaiki kran miliknya.

Perjanjian perbaikan ditentukan 2 hari kemudian karena si tukang ledeng rupanya cukup sibuk. Si tukang ledeng sama sekali tidak tahu bahwa si penelpon adalah bos pemilik perusahaan mobil terbesar di Jerman.

Satu hari setelah ditelpon Mr.Benz, pak tukang ledeng menghubungi Mr.Benz untuk menyampaikan terima kasih karena sudah bersedia menunggu satu hari lagi. Bos Mercy-pun kagum atas pelayanan dan cara berbicara pak tukang ledeng.

Pada hari yang telah disepakati, si tukang ledeng datang ke rumah Mr.Benz untuk memperbaiki kran yang bocor. Setelah kutak sana kutik sini, kranpun selesai diperbaiki dan pak tukang ledeng pulang setelah menerima pembayaran atas jasanya.

Sekitar 2 minggu setelah hari itu, si tukang ledeng menghubungi Mr.Benz untuk menanyakan apakah kran yang diperbaiki sudah benar-benar beres atau masih timbul masalah? Mr. Benz berpikir pasti orang ini orang hebat walaupun cuma tukang ledeng. Mr. Benz menjawab di telepon bahwa kran dirumahnya sudah benar-benar beres dan mengucapkan terima kasih atas pelayanan pak tukang ledeng.

Tahukah anda bahwa beberapa bulan kemudian mr. Benz merekrut si tukang ledeng untuk bekerja di perusahaannya ?

Ya, namanya Christopher L.Jr. Saat ini beliau adalah General manager Customer Satisfaction and Public Relation di Mercedez Benz !

Jangan lupa dan aplikasikan dalam tingkah laku sehari hari :

1. Masukkan hanya informasi dan nasehat bergizi untuk otak kita. Jangan pernah memberinya sampah.
2. Jangan sampai rasa takut mengalahkan kita. Hadapi dia face to face
3. Tersenyumlah dengan tulus hingga gigi kita terlihat dan Jadilah orang yang menyenangkan.
4. Selalu tambahkan keju dan pelayanan terbaik walaupun itu tidak diminta

Have a nice work & enjoy your day...

From : Ariestiani

[+/-] Selengkapnya...

Kamis, Maret 27, 2008

HAPPY HOLIDAY

===== NICE VACATION @ BOYOLALI-SOLO =====

20 Maret 08

Adek janjian dengan Moshi kamis pagi di Semarang. Rabu malam moshi dari Jakarta, naik bus coz tiket pesawat dan kereta penuh semua :(

Biasanya moshi udah sampe Smg jam 5:00, tapi adek tunggu sampe jam 7:00 belom dateng juga..

Adek telp katanya masih di jalan...hmmhh.... rasanya udah tak sabar bertemu dengan moshi, kangen...

Jam 9 berlalu... sampe jam 9:30 moshi baru sampe Smg, sebel juga coz moshi telat.

Tau ga napa??? Moshi ketiduran pas sampe Smg, akhirnya keblablasen dech sampe Surakarta, tyuzz balik lagi ke Smg dechhh..... Hiiiiii nggemesin, aya2 wae..!!! mulanya mo marah, tapi ga jadi, kacian juga cape2 bolak balik, hehe... kini Adek hanya bisa tersenyum melihat peluh yg membasahi baju dan mukanya...

***
Siang jam 10:00 kita bersiap meluncur ke Solo, tp ternyata bus Solo juga penuh semua, ga dapet tiket patas, travel habis, bus ekonomi juga berdiri semua... bener2 liburan spesial mudik, sampe2 kaya libur lebaran...

Cape nunggu sampe jam 11:30, ga dapat juga, ada lagi sore jam 17:00, deu....lamanya!!
Akhirnya kita memutuskan naik taxi. Hmhh....lega udah dapet kendaraan, meski sedikit lebih menguras kantong, kekeke... ^_^

Sepanjang perjalanan ngobrol biasa aja, lepas kangen.. sambil dengerin musik, sambil nyemil (udah persiapan cemilan banyak :P ). Sampe di tengah jalan, hujan mulai mengguyur... dingin..!!!

***
Sampe rumah jam 14:00, udah disambut oleh bapak-ibuk dan de Lina, seneng bisa berkumpul keluarga... cape serasa langsung lenyap entah kemana...

Sehabis shalat, Adek ngobrol ma keluarga...
Malemnya Adek dan Moshi nonton film CJ7, film yang seru, lucu dan mengharukan... :)
***
21 Maret 08

Pagi yang cerah di pedesaan, udara begitu segar...

Awali pagi yang indah dengan senyuman, subuh yang takzim, lalu bantu2 ibuk di dapur...hehe belajar jadi ibu rumah tangga...

hari ini Adek diajarin moshi konfigurasi router, seneng bisa diskusi ber2, tp banyak eyel2-annya, moshi harus ngalah dunk... hihihi...

***
Siangnya moshi jumatan, Adek ngobrol ma ibuk seputar kehidupan dan keluarga...

Habis Jumatan, Adek dan Moshi keluar beli komponen elektronika, muter2 di Solo, cape... gitu pun ada komponen yg ga ada juga,,, fiiuuuhh... tapi gpp... selagi ber2 apapun dan gimanapun mah tetep enjoy, hehehe... :)

Pulangnya mampir sekaten, lihat2 pameran... bagus2... Moshi beliin adek sepatu lucu, deu senengnya... makasih ya, Mo...

Hiks, tapi pulangnya kehujanan... sampe rumah basah kuyup... grrrr!!! Dibikinin jahe wangi panas ma ibuk...sruuupp... angetnya sampe ke hati... :P
***
Malemnya nonton film mengejar mas2, agak ketinggalan juga nontonnya siii, tp gpp...
Sementara moshi dikerokin ma ibuk, masuk angin,,, kacian...
***

22 Maret 08

Pagi yang cerah, tp moshi agak ga enak badan... kecapean mungkin...
Moshi ngajak jalan2 pagi ini, melintasi sawah2 dan sungai, subhanallah indahnya...
Penduduk desa sangat ramah, suka bertegur sapa dan salam, hangat sekali...
Pagi ini seperti biasa, kita ber3 (Ibuk, Adek dan dek Lina) masak bareng lagi, sangat menyenangkan...

***
Adek keluar ma ibuk hari ini, diajak jalan2. Sementara moshi di rumah istirahat.

Tujuan utama beli cincin buat adek (moshi yang minta ibuk nemenin beli), trus mampir ke pasar Klewer, beli daster buat ibuk, lihat2 gaun kebaya juga buat dek Lina wisuda dan beli bakso...

Ibuk sangat ramah dan asik lho...!! seperti ibuk adek sendiri... ^_^ jadi lebih mengakrabkan satu sama laen dech...

***
Moshi masih kurang sehat sampe sore, mo dibawa ke dokter tapi moshi ga mau. Akhirnya, ibuk dan dek Lina beli obat buat moshi. Malamnya moshi manggil tukang pijit, hehehe... dipijitin adek malu...

Disini, setiap sore dan malam hujan. Dingin2 gini, enaknya bikin pisang goreng... dimakan sambil nonton tv bareng.
***

23 Maret 08

Lupa ngucapin makasih ma moshi ni... makasih ya Mo cincinnya, semoga adek selalu di hati moshi....
Pagi ini Adek jalan2 lagi ma moshi, memandang indahnya pemandangan desa dan menghirup udara segar

Tak terasa 3 hari telah terlewati...
Sebentar lagi kita akan berpisah lagi... :(

Pagi ini spesial adek yang masak sendiri... (dek Lina dan ibuk curang,,,, bantuin dunk... eh,, malah ketawa ketiwi sendiri...). Akhirnya masakan yg sederhana berhasil adek bikin. hehehe, awal klo pada ga doyan ya...!!!

***

Setelah packing, akhirnya kita bersiap meluncur lagi ke Semarang. Selamat tinggal keluarga tercinta,...kapan2 kita bersua lagi...

Hmh...Busnya penuh lagi ni....pada pulang kayaknya...tapi gpp selama ada moshi di samping adek...hehehe
Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya dapat bis ekonomi, duhhh penuh lagi!! Semua berdiri, kita berdiri juga!! Fiiuuuhhh..

Tak lama berselang akhirnya penumpang di depan tempat kita berdiri turun juga di Boyolali.. Horeeee dapat tempat duduk dech!! Di perjalanan kita maem sate keong yang bawain dek Lina,, rencananya si buat maem di kost, tp belom sampe kost ternyata udah habis dulu dech...wekekekekek ^_^ Sampe di Smg masih penuh juga, kacian kan yg berdiri dr Solo sampe Smg, apa ga kram yaa kakinya pada..??!!

Sampe di Smg, kita mampir dulu ke ADA Swalayan. Beli sepatu dan tas buat Dek Dika (mo ultah bulan ini, happy birthday ya, Dek.. Moga jadi anak yang berbakti pada ortu dan tambah pinter aja...). Kemudian, seperti biasa klo di ADA tak lupa mampir ke McD beli ice cream dan french fries, moshi selalu aja pilih McFlurry dan adek chocotop, hehe...

Setelah cukup beristirahat, kita melanjutkan perjalanan lagi ke boarding house. Sesampai di boarding house, moshi ketemu kembarannya dech... dan juga si "Cupi". ayoo kenalan dulu ma temen baru moshi, namanya cupi... ikan cupang yg setia menghias kamar adek...
Moshi lalu mandi, trus shalat, bersiap lagi kembali ke Jkt... hiks2... sedih... :(
Sebelum ke bandara, kita maem mie ayam dulu...hehehe kelaperan (untung ada pak "mie ayam" lewat)
***
Taxi mengantarkan kita sampe bandara....
Sedih mo pisah ma moshi...
Jam 18:00 adek melepas keberangkatan moshi ke Jkt... C U again, Mo... Be carefull & take care...!!!
Semoga dalam waktu dekat kita bisa berjumpa kembali...
***
The End...

[+/-] Selengkapnya...

Sabtu, Maret 15, 2008

Lima Mitos Perkawinan

Jika Anda tengah memutuskan meminang kekasih hati, tengah mempersiapkan pesta pernikahan, atau tengah menikmati masa manis bulan madu, pandangan tentang perkawinan yang terpeta di benak Anda adalah kehidupan serba indah dan menyenangkan. Menurut ahli, pasangan yang hendak menikah atau baru saja menjalani pernikahan sering memasang ekspektasi terlalu tinggi pada pasangan dan konsep perkawinan itu sendiri. Untuk itu, ada baiknya menyimak lima mitos tentang perkawinan yang kerap memicu perbedaan pendapat dan perselisihan di antara pasangan ini. Tujuannya, tentu saja agar Anda lebih santai dalam menjalani kehidupan perkawinan.

1. Hubungan Anda berdua akan makin membaik setelah menikah

Menurut Dr. Delphine Hirst, konsultan perkawinan dan penulis Smart Ways to Survive The Breakup, pasangan harus melihat bagaimana hubungan mereka sebelum menikah. Jika selama menjalani masa pengenalan Anda merasa lebih banyak hal yang tak akan memicu masalah dan pertengkaran, Anda terlalu berlebihan bila berharap pernikahan akan otomatis memperbaiki semuanya. Bijaklah, kata Hirst. Meski demikian, selalu ada harapan untuk perkawinan. Anda berdua harus bersedia memperbaiki hubungan, berkomunikasi dan berusaha lebih keras untuk saling memahami. Jika tidak, Anda berdua akan hidup dalam pernikahan yang penuh keputusasaan.

2. Menikah akan memperbaiki kondisi keuangan

Bisa ya, bisa tidak, meski kebanyakan pasangan beranggapan dengan menikah rejeki akan makin lancar. Kenyataan membuktikan banyak ibu yang terpaksa bekerja karena satu sumber penghasilan ternyata tak mencukupi kebutuhan keluarga. Toh, meski pada akhirnya setelah menikah kondisi keuangan Anda makin baik, tak berarti Anda bisa berleha-leha. Pernikahan menuntut pengelolaan keuangan yang lebih baik. Jika dulu Anda masih bisa menikmati kenyamanan hidup dengan pengeluaran tak terbatas, kini Anda harus berpikir berkali-kali. Kebutuhan anak adalah prioritas yang tak bisa ditawar. Belum lagi beragam pengaturan untuk tagihan, cicilan, dan sebagainya yang memerlukan pengelolaan yang bijak.

3. Anda dan pasangan akan selalu berbagi segala hal

Banyak perempuan beranggapan, saat menikah pasangannya akan menghabiskan waktu hanya dengannya. Banyak pertengkaran berawal dari persepsi ini. Ahli mengatakan, meski ia pangeran yang dikirim dari langit untuk mendampingi Anda selamanya, belum tentu ia akan bersedia menghabiskan waktu dua jam hanya untuk menemukan warna sepatu yang sesuai dengan tas pesta Anda. Anda harus membicarakan dengannya apa saja yang Anda berdua inginkan untuk bisa dibagi. Sejauh mana Anda berdua memiliki privasi untuk diri sendiri? Bicarakan hal ini sebelum ekspektasi memicu rasa putus asa. Tentu saja semakin banyak hal yang bisa dibagi berdua, akan semakin baik dampaknya bagi hubungan perkawinan Anda.

4. Perkawinan akan membuat sisi hidup lainnya lebih menarik

Tampaknya memang demikian. Namun perkawinan juga justru mendatangkan banyak persoalan kompleks. Tekanan untuk menjadi pribadi yang berbeda, keinginan keluarga besar pasangan untuk selalu menjadi nomor satu, dan kebiasaan pasangan yang tak mungkin Anda ubah, adalah sekian di antara deretan kompleksnya sebuah perkawinan. Toh, memang pada akhirnya perkawinan sebaiknya membuat seseorang menjadi pribadi yang lebih baik.

5. Perkawinan akan membuat Anda tak lagi "melirik" orang lain

Menikah menuntut kesetiaan, namun adakah yang bisa memastikan apakah dalam perjalanan perkawinan nanti Anda tak akan tertarik pada orang lain, apa pun tingkat ketertarikan itu? Yang bisa Anda lakukan adalah terus menyalakan api cinta agar kemungkinan untuk hadirnya sosok lain dalam perjalanan pernikahan Anda bisa diminimalisir. women.com/angela
From : Endah Nurdini Putri

[+/-] Selengkapnya...

10 AMALAN YANG TERBALIK

Kadang kita dapati amalan kita terbalik atau bertentangan dng apa yang sepatutnya dilakukan & dituntut oleh Islam. Mungkin kita tidak sadar atau ikut-ikutan dng budaya hidup orang lain. Contoh amalan yang terbalik :

1. Amalan Selamatan/kenduri beberapa malam setelah saudara/keluarga/tetangga kita meninggal (malam pertama, kedua, ketiga, ketujuh dan seterusnya) adalah terbalik dng yang dianjurkan oleh Rosulullah SAW dimana Rosulullah telah menganjurkan tetangga memasak makanan/minuman untuk keluarga yang berduka guna meringankan kesedihan & kesusahan mereka. Keluarga yang telah ditimpa kesedihan tersebut terpaksa menyediakan makanan & membeli segala sesuatu untuk mereka yang datang membaca Tahlil/doa & mengaji. Tidakkah mereka yang hadir & makan tersebut tidak khawatir termakan harta anak yatim yang ditinggalkan oleh si mati atau harta peninggalan si mati yang belum dibagikan kepada yang berhak menurut Islam ?

2. Kalau datang ke resepsi/pesta pernikahan/khitanan selalu berisi hadiah/uang waktu bersalaman. Kalau tidak ada uang maka kita segan untuk pergi. Tetapi kalau mendatangi tempat orang meninggal. kita tidak malu untuk salaman tanpa isi/uang. Sepatutnya pada saat kita mendatangi tempat orang meninggallah kita seharusnya memberi sedekah. Sebenarnya jika ke Resepsi/pesta pernikahan/khitanan, tidak memberipun tidak apa-apa. Karena tuan rumah yang mengundang untuk memberi restu kepada mempelai & makan bukan untuk menambah pendapatannya.

3. Ketika datang ke sebuah gedung/rumah mewah atau menghadiri rapat dng pejabat, kita berpakaian bagus, rapi & indah tapi bila menghadap Allah baik di rumah maupun di Mesjid, pakaian yang dipakai adalah pakaian seadanya. Tidakkah ini suatu perbuatan yang terbalik ?

4. Kalau bertamu ke rumah orang diberi kue/minum, kita merasa malu untuk makan sampai habis, padahal yang dituntut adalah jika hidangan tidak dimakan akan menjadi mubazir dan tidak menyenangkan tuan rumah.

5. Kalau Sholat Sunnah di Mesjid sangat rajin tapi kalau di rumah, malas. Sedangkan sebaik-baik Sholat Sunnah adalah yang dilakukan di rumah seperti yang dianjurkan oleh Rosulullah SAW untuk menghindari rasa riya'/pamer.

6. Bulan Puasa adalah bulan mendidik nafsu termasuk nafsu makan yang berlebihan tetapi kebanyakan orang mengaku bahwa biaya makan dan belanja di bulan puasa adalah yang tertinggi dalam setahun. Padahal seharusnya yang terendah. Bukankah terbalik amalan kita ?

7. Kalau untuk menjalankan ibadah haji, sebelum berangkat, banyak orang mengadakan Selamatan/do'a bersama tetapi setelah kembali dari Haji, tidak ada do'a bersama untuk bersyukur. Anjuran do'a bersama/selamatan dalam Islam diantaranya adalah karena selamat dari bermusafir/perjalan an jauh bukan karena akan bermusafir. Bukankah amalan ini terbalik ? Atau kita mempunyai tujuan lain ?

8. Semua orang tua akan kecewa jika anak-anaknya gagal dalam ujian. Maka dicari & diantarlah anak-anak ke tempat kursus walau dengan biaya tinggi. Tapi kalau anak tidak dapat membaca Al-Qur'an, mereka tidak berusaha mencari/mengantar anak-anak ketempat kursus baca Al-Qur'an atau kursus pelajaran Islam. Kalau guru kursus sanggup dibayar sebulan Rp.300.000,00 perbulan untuk satu pelajaran dan 8 kali pertemuan saja, tapi kepada Ustadz yang mengajarkan mengaji hanya Rp.100.000,00 perbulan untuk 20 kali pertemuan. Bukankah terbalik amalan kita ? Kita sepatutnya lebih malu jika anak tidak dapat baca Al-Qur'am atau Sholat dari pada tidak lulus ujian.

9. Siang-malam, panas-hujan badai, pagi-petang kita bekerja mengejar rezeki Allah dan mematuhi peraturan kerja. Tapi ke rumah Allah (Mesjid) tidak hujan tidak panas, tidak siang, tidak malam tetap tidak datang ke Mesjid. Sungguh tidak tahu malu manusia begini, rezeki Allah diminta tapi untuk mampir ke rumahNya segan dan malas.

10. Seorang isteri kalau mau keluar rumah dengan suami atau tidak, berhias secantik mungkin. Tapi kalau di rumah....??? Sedangkan yang dituntut seorang isteri itu berhias untuk suaminya bukan untuk orang lain. Perbuatan amalan yang terbalik ini membuat rumah tangga kurang bahagia. Cukup dengan contoh-contoh di atas, Marilah kita berlapang dada menerima hakikat sebenarnya.Marilah kita beralih kepada kebenaran agar hidup kita menurut landasan dan ajaran Islam yang sebenarnya bukan yang digubah mengikuti selera kita. Allah yang menciptakan kita, maka biarlah Allah yang menentukan peraturan hidup kita. Sabda Rosulullah SAW : "Sampaikanlah pesan-KU walau hanya satu ayat". (Riwayat Bukhari).


From : Nurcholis [nurcholis@indosat.com]

[+/-] Selengkapnya...

Sudah Dewasakah Kita???

JODOH & KEDEWASAAN KITA.......

Jodoh adalah problema serius. Kemana pun mereka melangkah, pertanyaan- pertanyaan "kreatif" tiada henti membayangi. Kapan aku menikah? Aku rindu seorang pendamping, namun siapa? Aku iri melihat wanita muda menggendong bayi, kapan giliranku dipanggil ibu? Aku jadi ragu, benarkah aku punya jodoh?

Atau jangan-jangan Tuhan berlaku tidak adil? Jodoh serasa ringan diucap, tapi rumit dalam realita. Kebanyakan orang ketika berbicara soal jodoh selalu bertolak dari sebuah gambaran ideal tentang kehidupan rumah tangga. Otomatis dia lalu berpikir serius tentang kriteria calon idaman. Nah, di sinilah segala sedu-sedan pembicaraan soal jodoh itu berawal. Pada mulanya, kriteria calon hanya menjadi 'bagian masalah', namun kemudian justru menjadi inti permasalahan itu sendiri.

Di sini orang berlomba mengajukan "standardisasi" calon: wajah cantik, tampan, rupawan, berpendidikan tinggi, wawasan luas, orang tua kaya, profesi mapan, latar belakang keluarga harmonis, dan tentu saja kualitas keshalihan.

Ketika ditanya, haruskah seideal itu? Jawabnya ringan, "Apa salahnya? Ikhtiar tidak apa, kan?" Memang, ada juga jawaban lain, "Saya tidak pernah menuntut. Yang penting bagi saya calon yang shalih saja." Sayangnya, jawaban itu diucapkan ketika gurat-gurat keriput mulai menghiasi wajah. Dulu ketika masih fresh, sekadar senyum pun mahal.
Tidak ada satu pun dalih, bahwa peluang jodoh lebih cepat didapatkan oleh mereka yang memiliki sifat superior (serba unggul), namun kriteria tidak pernah menjadi penentu sulit atau mudahnya orang menikah. Pengalaman riil di lapangan kerap kali menjungkirbalikkan prasangka-prasangka kita selama ini.

Jodoh, jika direnungkan, sebenarnya lebih bergantung pada kedewasaan kita. Banyak orang merintih pilu, menghiba dalam doa, memohon kemurahan Allah, sekaligus menuntut keadilan- Nya. Namun prestasi terbaik mereka hanya sebatas menuntut, tidak tampak bukti kesungguhan untuk menjemput kehidupan rumah tangga.

Mereka bayangkan kehidupan rumah tangga itu indah, bahkan lebih indah dari film-film picisan ala bintang India, Sahrukh Khan. Mereka tidak memandang bahwa kehidupan keluarga adalah arena perjuangan, penuh liku dan ujian, dibutuhkan napas kesabaran panjang, kadang kegetiran mampir susul-menyusul. Mereka hanya siap menjadi raja atau ratu, tidak pernah menyiapkan diri untuk berletih-letih membina keluarga.

Kehidupan keluarga tidak berbeda dengan kehidupan individu, hanya dalam soal ujian dan beban jauh lebih berat. Jika seseorang masih single, lalu dibuai penyakit malas dan manja, kehidupan keluarga macam apa yang dia impikan?

Pendidikan, lingkungan, dan media membesarkan generasi muda kita menjadi manusia-manusia yang rapuh. Mereka sangat pakar dalam memahami sebuah gambar kehidupan yang ideal, namun lemah nyali ketika didesak untuk meraih keidealan itu dengan pengorbanan. Jika harus ideal, mereka menuntut orang lain yang menyediakannya. Adapun mereka cukup ongkang- ongkang kaki. Kesulitan itu pada akhirnya kita ciptakan sendiri, bukan dari siapa pun.

Bagaimana mungkin Allah akan memberi jodoh, jika kita tidak pernah siap untuk itu? "Tidaklah Allah membebani seseorang melainkan sekadar sesuai kesanggupannya.
Ketika sifat kedewasaan telah menjadi jiwa, jodoh itu akan datang tanpa harus dirintihkan. Kala itu hati seseorang telah bulat utuh, siap menerima realita kehidupan rumah tangga, manis atau getirnya, dengan lapang dada. Jangan pernah lagi bertanya, mana jodohku? Namun bertanyalah, sudah dewasakah aku?
From : Endah Nurdini Putri

[+/-] Selengkapnya...

KETIKA HARUS MENGANGGUR

Malam ini seorang adik kelas menelepon saya. Menanyakan beberapa hal tentang pekerjaan karena dia akan ditest besok di sebuah perusahaan penerbitan. Ada kekhawatiran dalam dirinya seandainya dia tak mampu mengerjakan tes yang diberikan. Bertanya banyak hal yang tak bisa saya jawab semua. Yah, lagi-lagi saya katakan bahwa tipikal setiap perusahaan itu bebrbeda. Saya hanya bisa memberikan gambaran hal-hal yang pernah saya alami.

Pembicaraan kami mengalir hingga pada ketidakpuasan kepada dirinya sendiri. Awalnya, dia bercerita mengenai temannya yang mulai stress karena tak kunjung mendapat pekerjaan. Kemudian, dia mulai mengakui kalau dirinya pun tak jauh berbeda. Akhirnya, adik kelas saya itu mengungkapkan kekecewaan karena berkali-kali test di perusahaan, tapi berkali-kali pula dia gagal.

Rasa optimisme dan kepercayaan dirinya mulai luntur seiring dengan berbagai hal yang harus dihadapi. Iri melihat teman-temannya sudah bekerja. Stress karena masih terus menganggur. Bingung karena kebutuhan terus menuntut. Saat itu saya jadi ingat dengan pengalaman saya sendiri.

Saya pernah dalam posisi dia. Begitu lulus, harus menganggur dulu. Sekitar 6 bulan saya harus menunggu pekerjaan yang baru setelah saya melepas pekerjaan pertama saya. Bukannya tidak ada panggilan. Ada beberapa panggilan, tapi tidak cocok dan saya tidak masuk kriteria.

Saat-saat menganggur saat itu adalah pengalaman yang sangat tidak menyenangkan. Menjadi pesimis, rendah diri dan bodoh. Masa mengganggur pun menganggu stabilitas emosi saya. Menjadi tidak produktif dan kurang bersemangat. Hingga akhirnya saya pun dipaggil untuk tes dan interview di
sebuah penerbitan. Saya harus bersaing dengan 5 orang lainnya saat itu. Saya hanya minta yang terbaik kalau memang itu pekerjaan yang tepat buat saya. Alhamdulillah, saya pun diterima di tempat tersebut. Saya musti belajar banyak hal untuk bisa bekerja di tempat tersebut.

Saat menganggur saya tak mengetahui kalau tersimpan misteri yang menjadi jalan hidup saya. Saya harus berlama-lama menanti untuk mendapat panggilan kerja, tapi justru di tempat tersebut saya banyak mendapat pengalaman dan pelajaran. Hingga tiga tahun kemudian saya berusaha merintis karir mandiri setelah mendapatkan ilmu dari tempat saya bekerja yang bisa dibilang batu lompatan bagi saya.

Ketika usaha sudah mulai berkembang pun, saya pernah dihadapkan pada situasi menganggur. Order sepi, pemasukan berkurang, padahal biaya operasional terus berjalan. Saya sibuk dengan diri saya sendiri yang menyalahkan keadaan kosong. Hingga kemudian, lagi-lagi saya mendapat pelajaran dan hikmah atas ”kekosongan” sesaat yang memang harus dilalui.

Kita sering merasa tertipu dengan ketidakberhasilan dalam suatu masa. Menyalahkan diri yang tak sanggup menjalani berbagai hal di depan mata. Tak sanggup mendapat pekerjaan dalam waktu yang cepat. Merasa tertinggal dari siapapun.

Kekosongan saat menganggur menjadi waktu yang tersia-sia. Seolah-olah waktu berhenti sesaat untuk mendengarkan keluh kesah kita, dan perasaan stress yang terus menganggu. Hingga kemudian kita baru sadari, Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita, kalau kita terus berusaha, mencoba dan berdoa. Meyakini kalau di setiap pribadi ada potensi yang harus terus digali. Kreativitas dalam diri yang bisa terus diasah hingga tak ada kata ”menganggur” lagi dalam kamus kita.


From : DiC [ababil5@yahoo.com]

[+/-] Selengkapnya...

Harga Diri Wanita

Harga Diri Wanita
Penulis : Sarah Handayani


Islam telah mengangkat harga diri wanita. Namun, banyak wanita yang kehilangan harga dirinya. Padahal, kehilangan harga diri akan menghancurkan dirinya sendiri dan merusak masyarakat.

Persoalan wanita tidak pernah habis dibahas sejak dulu hingga kini. Menurut Imam Syahid Hasan Albanna, wanita menjadi barometer baik buruknya sebuah masyarakat. Rusaknya akhlaq wanita merupakan mata rantai yang saling bersambungan dengan kenakalan remaja, rapuhnya keluarga dan kerusakan masyarakat. Wanita yang rusak akhlaqnya, maka ia kehilangan harga dirinya.

Fenomena tersebut telah lama disinyalir oleh Rasulullah saw. yang bersabda; “Bagaimana dengan kalian apabila perempuan-perempuan kalian telah melampaui batas, pemuda-pemuda kalian telah berbuat kefasikan dan kalian juga telah meninggalkan jihad kalian?” Lalu, para sahabat balik bertanya, “Apa hal itu mungkin terjadi wahai Rasulullah?” ”Ya, demi Allah yang jiwaku ada di tanganNya. Bahkan lebih dari itu pun terjadi,” jawab Rasul. ”Bagaimana nasib kalian jika kalian tidak memerintahkan yang ma’ruf dan tidak melarang yang mungkar?” lanjutnya. Para sahabat balik bertanya, “Apakah hal itu akan terjadi wahai Rasulullah? Beliau menjawab, “Ya, demi Allah yang jiwaku berada di tanganNya. Bahkan lebih dari itu pun terjadi.” Para sahabat bertanya, ”Apa yang lebih parah lagi darinya? Nabi bersabda, ”Bagaimana nasib kalian jika telah melihat yang ma’ruf sebagai kemungkaran dan yang mungkar sebagai barang yang ma’ruf?” Mereka bertanya lagi, “Apakah itu bisa terjadi wahai Rasulullah? “Ya, demi Allah yang jiwaku berada di tanganNya. Bahkan, yang lebih dari itu pun terjadi. Allah berfirman, ‘Demi Aku, Aku bersumpah. Pasti akan muncul fitnah sehingga orang yang sabar pun menjadi bingung.’” (Diriwayatkan oleh Abu Ya’la)

Ada suatu rangkaian yang terus berkelindan antara kerusakan akhlaq seorang wanita dengan rusaknya sebuah masyarakat. Kerusakan tersebut banyak berawal dari dominasi akhlaq tercela yang menular pada generasi berikut dan lingkungannya. Tentu saja, wanita bukanlah penyebab tunggal kerusakan ini. Banyak faktor lain yang juga berpengaruh, diantaranya juga keburukan akhlaq para suami.

Sepenggal kisah tentang seorang anak yang sudah melacur di usia 13 tahun karena mengikuti jejak ibunya mungkin dapat mewakili fenomena tersebut. Besar di daerah pelacuran membuat Ani (bukan nama sebenarnya) belajar dari perilaku orang dewasa di sekitarnya. Tak perlu menunggu waktu lama untuk mempunyai ‘pelanggan’. Saat anak-anak seusianya masih menjalani pendidikan di tingkat SMP, Ani diam-diam sudah memiliki pelanggan dan akhirnya menjalani profesi itu. Berawal dari kerusakan akhlaq wanita? Tidak juga. Karena ibunya Ani menjadi pelacur karena dijual oleh bapaknya sendiri.

Islam mengangkat harga diri wanita

Islam adalah sistem perundangan yang pertama sekaligus terakhir menempatkan kaum wanita di tempat paling terhormat, paling baik dan paling indah. Islam memandang wanita sebagai manusia yang utuh dan sempurna sebagaimana kaum pria dalam hal penciptaan, kemanusiaan, perasaan dan hak-haknya. Sebagaimana firman Allah swt dalam al Quran. “Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal diantara kalian, baik laki-laki maupun perempuan, karena sebagian kalian adalah turunan dari sebagian yang lain.” (Ali Imran : 195)

Saat wanita menjadi komoditi yang diperjualbelikan, sebagaimana terjadi kembali saat ini, Islam datang untuk memuliakan dan mengangkat harkat mereka, memelihara hak-hak dan kehormatannya. Islam membolehkan wanita berjual-beli, melakukan sewa-menyewa, bersedekah, menuntut ilmu, dan sebagainya, layaknya orang merdeka.
Tidak ada agama yang bisa berbuat adil terhadap kaum wanita sebagaimana keadilan yang diberikan Islam. Hanya orang yang tak paham Islam yang mengatakan bahwa Islam merendahkan harkat kaum wanita.Allah swt dalam al Quran menegaskan, “Dan kaum wanita itu memiliki hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf.” (QS Al Baqarah : 228)

Aturan tersebut telah dibuktikan dalam kehidupan nyata dalam peradaban Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah saw sebagaimana sabda Nabi.
“Berikan wasiat kepada kaum wanita dengan baik.”

“Sebaik-baik di antara kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya (istrinya). Dan aku adalah orang yang paling baik terhadap keluargaku.”

Seseorang datang menghadap Rasulullah saw. seraya bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling berhak untuk saya pergauli dengan baik” Beliau menjawab, “Ibumu.” Ia bertanya lagi, “Lalu siapa?” Beliau menjawab, “Ibumu.” Ia bertanya lagi, “Lalu siapa?” Lagi-lagi beliau menjawab, “Ibumu.” Ia bertanya lagi, “Lalu siapa?” Baru beliau menjawab, “Bapakmu, kemudian orang yang paling dekat dan seterusnya.”

Islam menjaga harga diri

Agama Islam dirancang untuk menjaga harga diri wanita. Allah menetapkan pernikahan, etika bergaul dalam interaksi sosial, sampai aturan hijab sebagai tindakan preventif dari berbagai kerusakan. Pernikahan dan arti keluarga, yang kini sering diperdebatkan urgensinya oleh sebagian masyarakat, dalam Islam merupakan sebuah kemutlakan. Mengabaikan artinya terbukti telah mengakibatkan kehancuran.

Ada beberapa yang perlu dilakukan muslimah dalam menjaga harga dirinya. Allah swt memerintahkan kaum wanita agar memakai penutup dan tidak menampakkan perhiasannya di tubuhnya, termasuk auratnya. Wanita tidak dibenarkan memakai pakaian yang memperlihatkan lekuk-lekuk tubuhnya.

Orang-orang yang hatinya tertutupi kegelapan hidayah sering mengemukakan bahwa wanita memiliki kebebasan untuk tampil di depan publik. Menurut mereka, tidak perlu aturan menutup aurat, karena apa yang ada di benak seorang laki-laki ketika melihat wanita berpakaian seksi sangat dipengaruhi oleh pikirannya sendiri.

Padahal aturan hijab dan etika berinteraksi yang Allah tetapkan itu merupakan sebuah tindakan preventif dari terjaganya harga diri seorang wanita. Islam menentukan garis yang jelas dalam penampakan perhiasan yang berlebih-lebihan serta mengharamkan khalwat (menyepi dengan lain jenis yang bukan mahram).

Aturan itu bukan berarti membatasi ruang gerak wanita. Wanita tetap dapat berinteraksi dalam masyarakat dengan syarat ia harus menjaga kesopanan dan kewibawaan tanpa keluar dari batasan syariat .

Sementara itu ada beberapa langkah yang dapat kita lakukan untuk menjaga harga diri kita sebagai seorang muslimah, yaitu; Pertama, tingkatkan hubungan dengan Allah swt dan senantiasa berdoa agar diberikan kekuatan dan bimbingan. Kedua, tingkatkan pemahaman tentang agama, khususnya fiqh wanita. Ketiga, ciptakan lingkungan yang selalu menegakkan prinsip ‘amar ma’ruf nahi mungkar. Keempat, rajin meminta nasihat dan doa kepada orang-orang yang terjamin keshalihannya. Kelima, jangan putus beramal shalih. Keenam, jangan pernah putus harapan terhadap rahmat Allah. Insya Allah, harga diri kita selalu terjaga dan dijaga Allah. [Ummi-0205]
From : trityatmo bowolaksono bowolaksono [bowltea@yahoo.com]

[+/-] Selengkapnya...

INFO PENTING

PENTINGGG!!! UNTUK KEADAAAN DARURAT!!!

1) Nomor Darurat
Nomor darurat untuk telepon genggam adalah 112. Jika anda sedang di daerah yang tidak menerima sinyal HP dan perlu memanggil pertolongan, silahkan tekan 112, dan HP akan mencari network yang ada untuk menyambungkan nomor darurat bagi anda, dan yang menarik, nomor 112 dapat ditekan biarpun keypad dilock. Cobalah..

2) Kunci mobil anda ketinggalan di dalam mobil?
Anda memakai kunci remote? Kalau kunci anda ketinggalan dalam mobil dan remote cadangannya di rumah, tinggal telpon orang rumah dengan HP, lalu dekatkan HP anda kurang lebih 30cm dari mobil, dan minta orang rumah untuk menekan tombol pembuka pada remote cadangan yang ada dirumah (waktu menekan tombol pembuka remote, minta orang rumah mendekatkan remotenya ke telepon yang dipakainya)

3) Baterai cadangan tersembunyi
Kalau baterai anda hampir habis, padahal anda sedang menunggu telpon penting, dan telpon anda dibuat oleh NOKIA, silahkan tekan *3370#, maka telpon anda otomatis restart dan baterai akan bertambah 50%. Baterai cadangan ini akan terisi waktu anda mencharge HP anda.

4) Tips untuk men-cek keabsahan mobil/motor anda (Jakarta area only)
Ketik : metro b86301o (merah no polisi anda) Kirim ke 1717, nanti akan ada balasan dari kepolisian mengenai data2 kendaraan anda, tips ini juga berguna untuk mengetahui data2 mobil bekas yang hendak anda beli/incar.

5) Jika anda sedang terancam jiwanya karena dirampok/ditodong seseorang
Untuk mengeluarkan uang dari atm, maka anda bisa minta pertolongan diam2 dengan memberikan nomor pin secara terbalik ,misal no asli pin anda 1254 input 4521 di atm maka mesin akan mengeluarkan uang anda juga tanda bahaya ke kantor polisi tanpa diketahui pencuri tsb.Fasilitas ini tersedia di seluruh atm tapi hanya sedikit orang yang tahu tolong kasih tahu info kepada yang lain.
From : Kusno Aribowo [kusno.aribowo@smart-telecom.co.id]

[+/-] Selengkapnya...

Sabtu, Maret 01, 2008

Ibu Siti vs WHO&USA

Salut buat Bu Menkes ....

Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari (59) bikin gerah World Health Organization (WHO) dan Pemerintah Amerika Serikat (AS). Fadilah berhasil menguak konspirasi AS dan badan kesehatan dunia itu dalam mengembangkan senjata biologi dari virus flu burung, Avian influenza (H5N1).

Setelah virus itu menyebar dan menghantui dunia, perusahaan-perusahaan dari negara maju memproduksi vaksin lalu dijual ke pasaran dengan harga mahal di negara berkembang, termasuk Indonesia. Fadilah menuangkannya dalam bukunya berjudul Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung. Selain dalam edisi Bahasa Indonesia, Siti juga meluncurkan buku yang sama dalam versi Bahasa Inggris dengan judul It's Time for the World to Change. Konspirasi tersebut, kata Fadilah, dilakukan negara adikuasa dengan cara mencari kesempatan dalam kesempitan pada penyebaran virus flu burung. "Saya mengira mereka mencari keuntungan dari penyebaran flu burung dengan menjual vaksin ke negara kita," ujar Fadilah kepada Persda Network di Jakarta, Kamis (21/2).

Situs berita Australia, The Age, mengutip buku Fadilah dengan mengatakan, Pemerintah AS dan WHO berkonpirasi mengembangkan senjata biologi dari penyebaran virus avian H5N1 atau flu burung dengan
memproduksi senjata biologi. Karena itu pula, bukunya dalam versi bahasa Inggris menuai protes dari petinggi WHO. "Kegerahan itu saya tidak tanggapi. Kalau mereka gerah, monggo mawon. Betul apa nggak, mari kita buktikan. Kita bukan saja dibikin gerah, tetapi juga kelaparan dan kemiskinan. Negara-negara maju menidas kita, lewat WTO, lewat Freeport, dan lain-lain. Coba kalau tidak ada kita
sudah kaya," ujarnya. Fadilah mengatakan, edisi perdana bukunya dicetak masing-masing 1.000 eksemplar untuk cetakan bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Total sebanyak 2.000 buku.

"Saat ini banyak yang meminta jadi dalam waktu dekat saya akan mencetak cetakan kedua dalam jumlah besar. Kalau cetakan pertama dicetak penerbitan kecil, tapi untuk rencana ini, saya sedang mencari bicarakan dengan penerbitan besar," katanya. Selain mencetak ulang bukunya, perempuan kelahiran Solo, 6 November 1950, mengatakan telah menyiapkan buku jilid kedua. "Saya sedang menulis jilid kedua. Di dalam buku itu akan saya beberkan semua bagaimana pengalaman saya. Bagaimana saya mengirimkan 58 virus, tetapi saya dikirimkan virus yang sudah berubah dalam bentuk kelontongan. Virus yang saya kirimkan dari Indonesia diubah-ubah Pemerintahan George Bush," ujar menteri kesehatan pertama Indonesia dari kalangan perempuan ini.
Siti enggan berkomentar tentang permintaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang memintanya menarik buku dari peredaran. "Bukunya sudah habis. Yang versi bahasa Indonesia, sebagian, sekitar 500 buku saya bagi-bagikan gratis, sebagian lagi dijual ditoko buku. Yang bahasa Inggris dijual," katanya sembari mengatakan, tidak mungkin lagi menarik buku dari peredaran. Pemerintah AS dikabarkan menjanjikan imbalan peralatan militer berupa senjata berat atau tank jika Pemerintah RI bersedia menarik buku setebal 182 halaman itu.

Mengubah Kebijakan
Apapun komentar pemerintah AS dan WHO, Fadilah sudah membikin sejarah dunia. Gara-gara protesnya terhadap perlakuan diskriminatif soal flu burung, AS dan WHO sampai-sampai mengubah kebijakan fundamentalnya yang sudah dipakai selama 50 tahun. Perlawanan Fadilah dimulai sejak korban tewas flu burung mulai terjadi di Indonesia pada 2005. Majalah The Economist London menempatkan Fadilah sebagai tokoh pendobrak yang memulai revolusi dalam menyelamatkan dunia dari dampak flu burung. "Menteri Kesehatan Indonesia itu telah memilih senjata yang terbukti lebih berguna daripada vaksin terbaik dunia saat ini dalam menanggulangi ancaman virus flu burung, yaitu transparansi, " tulis The Economist.

The Economist, seperti ditulis Asro Kamal Rokan di Republika, edisi pekan lalu, mengurai, Fadilah mulai curiga saat Indonesia juga terkena endemik flu burung 2005 silam. Ia kelabakan. Obat tamiflu harus ada. Namun aneh, obat tersebut justru diborong negara-negara kaya yang tak terkena kasus flu burung. Di tengah upayanya mencari obat flu burung, dengan alasan penentuan diagnosis, WHO melalui WHO Collaborating Center (WHO CC) di Hongkong memerintahkannya untuk menyerahkan sampel spesimen. Mulanya, perintah itu diikuti Fadilah. Namun, ia juga meminta laboratorium litbangkes melakukan penelitian. Hasilnya ternyata sama. Tapi, mengapa WHO CC meminta sampel dikirim ke Hongkong?

Fadilah merasa ada suatu yang aneh. Ia terbayang korban flu burung di Vietnam. Sampel virus orang Vietnam yang telah meninggal itu diambil dan dikirim ke WHO CC untuk dilakukan risk assessment, diagnosis, dan kemudian dibuat bibit virus. Dari bibit virus inilah dibuat vaksin. Dari sinilah, ia menemukan fakta, pembuat vaksin itu adalah perusahaan-perusahaan besar dari negara maju, negara kaya, yang tak terkena flu burung. Mereka mengambilnya dari Vietnam, negara korban, kemudian menjualnya ke seluruh dunia tanpa izin. Tanpa kompensasi. Fadilah marah. Ia merasa kedaulatan, harga diri, hak, dan martabat negara-negara tak mampu telah dipermainkan atas dalih Global Influenza
Surveilance Network (GISN) WHO. Badan ini sangat berkuasa dan telah menjalani praktik selama 50 tahun. Mereka telah memerintahkan lebih dari 110 negara untuk mengirim spesimen virus flu ke GISN tanpa bisa menolak.

Virus itu menjadi milik mereka, dan mereka berhak memprosesnya menjadi vaksin. Di saat keraguan atas WHO, Fadilah kembali menemukan fakta bahwa para ilmuwan tidak dapat mengakses data sequencing DNA H5N1 yang disimpan WHO CC. Data itu, uniknya, disimpan di Los Alamos National Laboratoty di New Mexico, AS. Di sini, dari 15 grup peneliti hanya ada empat orang dari WHO, selebihnya tak diketahui. Los Alamos ternyata berada di bawah Kementerian Energi AS. Di lab inilah duhulu dirancang bom atom Hiroshima. Lalu untuk apa data itu, untuk vaksin atau senjata kimia?

Fadilah tak membiarkan situasi ini. Ia minta WHO membuka data itu. Data DNA virus H5N1 harus dibuka, tidak boleh hanya dikuasai kelompok tertentu. Ia berusaha keras. Dan, berhasil. Pada 8 Agustus 2006, WHO mengirim data itu. Ilmuwan dunia yang selama ini gagal mendobrak ketertutupan Los Alamos, memujinya. Majalah The Economist menyebut peristiwa ini sebagai revolusi bagi transparansi. Tidak berhenti di situ. Siti Fadilah terus mengejar WHO CC agar mengembalikan 58 virus asal Indonesia, yang konon telah ditempatkan di Bio Health Security, lembaga penelitian senjata biologi Pentagon. Ini jelas tak mudah. Tapi, ia terus berjuang hingga tercipta pertukaran virus yang adil, transparan, dan setara. Ia juga terus melawan dengan cara tidak lagi mau mengirim spesimen virus yang diminta WHO, selama mekanisme itu mengikuti GISN, yang imperialistik dan membahayakan dunia. Dan, perlawanan itu tidak sia-sia. Meski Fadilah dikecam WHO dan dianggap menghambat penelitian, namun pada akhirnya dalam sidang Pertemuan Kesehatan Sedunia di Jenewa Mei 2007, International Government Meeting (IGM) WHO di akhirnya menyetujui segala tuntutan Fadilah, yaitu sharing virus disetujui dan GISN dihapuskan.

From : Nurcholis [nurcholis@indosat.com]

[+/-] Selengkapnya...

Jangan Jadi Gelas...

Jangan jadi gelas

Seorang guru sufi mendatangi seorang muridnya ketika wajahnya belakangan ini selalu tampak murung.

"Kenapa kau selalu murung, nak? Bukankah banyak hal yang indah didunia ini? Kemana perginya wajah
bersyukurmu?" sang Guru bertanya.

"Guru, belakangan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi saya untuk tersenyum. Masalah datang seperti tak ada habis-habisnya," jawab sang murid muda.

Sang Guru terkekeh. "Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam. Bawalah kemari. Biar kuperbaiki
suasana hatimu itu." Si murid pun beranjak pelan tanpa semangat. Ia laksanakan permintaan gurunya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimana yang diminta.

"Coba ambil segenggam garam, dan masukkan ke segelas air itu," kata Sang Guru. "Setelah itu coba kau minum airnya sedikit." Si murid pun melakukannya. Wajahnya kini meringis karena meminum air asin.

"Bagaimana rasanya?" tanya Sang Guru.

"Asin, dan perutku jadi mual," jawab si murid dengan wajah yang masih meringis.

Sang Guru terkekeh-kekeh melihat wajah muridnya yang meringis keasinan.

"Sekarang kau ikut aku." Sang Guru membawa muridnya ke danau di dekat tempat mereka. "Ambil garam yang tersisa, dan tebarkan ke danau." Si murid menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau, tanpa bicara. Rasa asin di mulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa asin dari mulutnya, tapi tak dilakukannya. Rasanya tak sopan meludah di hadapan mursyid, begitu pikirnya.

"Sekarang, coba kau minum air danau itu," kata Sang Guru sambil mencari batu yang cukup datar untuk didudukinya, tepat di pinggir danau.

Si murid menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau, dan membawanya ke mulutnya lalu meneguknya. Ketika air danau yang dingin dan segar mengalir di tenggorokannya, Sang Guru bertanya kepadanya, "Bagaimana rasanya?"

"Segar, segar sekali," kata si murid sambil mengelap bibirnya dengan punggung tangannya. Tentu saja, danau ini berasal dari aliran sumber air di atas sana. Dan airnya mengalir menjadi sungai kecil di bawah. Dan sudah pasti, air danau ini juga menghilangkan rasa asin yang tersisa di mulutnya.

"Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi?"

"Tidak sama sekali," kata si murid sambil mengambil air dan meminumnya lagi. Sang Guru hanya tersenyum memperhatikannya, membiarkan muridnya itu meminum air danau sampai puas.

"Nak," kata Sang Guru setelah muridnya selesai minum. "Segala masalah dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih. Hanya segenggam garam. Banyaknya masalah dan penderitaan yang harus kau alami sepanjang kehidupanmu itu sudah dikadar oleh Allah, sesuai untuk dirimu. Jumlahnya tetap, segitu-segitu saja, tidak berkurang dan tidak bertambah. Setiap manusia yang lahir ke dunia ini pun demikian. Tidak ada satu pun manusia, walaupun dia seorang Nabi, yang bebas dari penderitaan dan masalah."

Si murid terdiam, mendengarkan.

"Tapi Nak, rasa `asin' dari penderitaan yang dialami itu sangat tergantung dari besarnya 'qalbu'(hati) yang menampungnya. Jadi Nak, supaya tidak merasa menderita, berhentilah jadi gelas. Jadikan qalbu dalam dadamu itu jadi sebesar danau."


From : Ariestiani

[+/-] Selengkapnya...

Monumen Kebaikan

Monumen Kebaikan
Lufti Avianto


Lihatlah diri kita hari ini. Perhatikan tiap lekuk diri dan tabiatnya, perangai dan sikap, watak dan karakter, juga fisik dan tekstur hati di dalamnya. Kemudian, renungkanlah tentang diri kita, peran kita, kontribusi, juga atribut lain yang membawa kita pada kebaikan. Siapa pun kita, adalah hasil rekontruksi pengalaman dan pendidikan yang kita kecap sebelumnya di masa lalu.

Si tukang semir, akan berkarya dengan kemampuannya. Menyemir sepatu setiap hari, tidak hanya untuk makan sehari-hari, tetapi lebih dari itu. Ia membuat sepatu-sepau berkilap dan enak dipandang mata. Sepatu pejabatkah, karyawan, pegawai negeri, bahkan siapa pun mereka yang ingin tampil necis dan rapi. Dan dengan itu, si tukang semir memiliki monumen kebaikan yang dapat dibanggakan, sepatu-sepatu yang berkilap.

Atau sesekali, longoklah si penjaga pintu kereta api. Begitu remeh nampak pekerjaannya. Tak memerlukan keahlian khusus. Tak perlu mengenal komputer, apalagi ijazah sarjana strata satu. Syaratnya cuma satu, yang penting mau menunggu kereta dengan jadwal yang sudah ditetapkan, entah malam atau siang. Pekerjaannya pun terbilang sederhana kalau tak pantas disebut monoton. Hanya menunggu instruksi lewat radio akan kedatangan kereta, lalu menutup palang perlintasan jalan agar para pengguna jalan tak melaluinya. Selesai. Namun, pernahkah kita tahu bahwa di Indonesia masih banyak lintasan kereta yang tak dijaga? Akibatnya, banyak nyawa yang melayang sia-sia dari kecelakaan kereta dengan mobil atau motor yang melintasinya.

Ada lagi penyapu jalanan. Setiap pagi, ia bangun sebelum ayam berkokok dan matahari menyapa manusia. Dalam gelap dan dingin pagi yang masih dini, menggigiti mereka menyusuri jalan-jalan dan trotoar yang kotor dengan sampah hari kemarin. Sapu yang mereka genggam, adalah kebaikan yang mengalir pagi itu menjelang matahari meninggi. Dan begitu setiap hari, tanpa presensi. Sehingga, setiap hari yang mereka lalui adalah keindahan hari buat kita saat melalui jalan-jalan dan trotoar kota yang bersih, serta membuat kita begitu bersemangat ketika berangkat ke kantor setiap pagi.

Siapa pun kita, anda atau pun saya. Pekerjaan kita, status kita, atau titel kita dalam himpunan masyarakat yang luas sekalipun, adalah pengrajin-pengrajin dalam monumen kebaikan. Tukang semir sepatu atau penjaga pintu lintasan kereta hanyalah potret kecil dari kalangan masyarakat yang kerap dimarjinalkan, namun memiliki monumen kebaikan yang dapat dibanggakan.

Tak dipungkiri, kelak, saat di Hari Penghisaban, Allah SWT akan memanggil mereka dengan sebutan yang paling indah, Ahli Kebaikan. Kemudian, dihadapkan kepada mereka monumen kebaikan yang tinggi menjulang nan indah yang mampu membuat iri jutaan manusia lainnya.

Lalu, bagaimana dengan para pemimpin, pengusaha, eksekutif muda, dan direktur yang memimpin sebuah perusahaan kebaikan? Seharusnya, di tangan-tangan merekalah kebaikan itu menjadi sebuah komoditi utama setiap pribadi muslim yang hanif. Kebaikan yang menjadi barang konsumsi utama namun tak langka atau mahal yang dapat dijangkau masyarakat miskin sekalipun. Sehingga, setiap kita memiliki monumen kebaikan yang patut dibanggakan di hadapanNya kelak.
Insya Allah....Amin


From : trityatmo bowolaksono bowolaksono [bowltea@yahoo.com]

[+/-] Selengkapnya...

For Your Friends

Dear friends,

Tahukah anda kalau orang yang kelihatan begitu tegar hatinya, adalah orang yang sangat lemah dan butuh pertolongan?

Tahukah anda kalau orang yang menghabiskan waktunya untuk melindungi orang lain adalah justru orang yang sangat butuh seseorang untuk melindunginya?

Tahukah anda kalau tiga hal yang paling sulit untuk diungkapkan adalah :
Aku cinta kamu, maaf dan tolong aku

Tahukah anda kalau orang yang suka berpakaian warna merah lebih yakin kepada dirinya sendiri?
Tahukah anda kalau orang yang suka berpakaian kuning adalah orang yang menikmati kecantikannya sendiri?

Tahukah anda kalau orang yang suka berpakaian hitam adalah orang yang ingin tidak diperhatikan dan butuh bantuan dan pengertian anda?

Tahukah anda kalau anda menolong seseorang, pertolongan tersebut dikembalikan dua kali lipat?

Tahukah anda bahwa lebih mudah mengatakan perasaan anda dalam tulisan dibandingkan mengatakan kepada seseorang secara langsung? Tapi tahukah anda bahwa hal tsb akan lebih bernilai saat anda mengatakannya dihadapan orang tsb?

Tahukah anda kalau anda memohon sesuatu dengan keyakinan, keinginan anda tsb pasti dikabulkan?

Tahukah anda bahwa anda bisa mewujudkan impian anda, spt jatuh cinta, menjadi kaya, selalu sehat, jika anda memintanya dengan keyakinan, dan jika anda benar2 tahu, anda akan terkejut dengan apa yang bisa anda lakukan.

Tapi jangan percaya semua yang saya katakan, sebelum anda mencobanya sendiri, jika anda tahu seseorang yang benar2 butuh sesuatu yg saya sebutkan diatas, dan anda tahu anda bisa menolongnya, anda akan melihat bahwa pertolongan tsb akan dikembalikan dua kali lipat.

Hari ini, bola PERSAHABATAN ada di lapangan anda, kirim ini kepada orang yang benar2 sahabat anda (termasuk saya jika saya juga sahabat). Juga, jangan merasa kecewa jika tidak ada seseorang yang mengirimkannya kembali kepada anda, anda akan mengetahui bahwa anda akan tetap menjaga bola untuk orang lainnya

Ok, inilah yang harus anda lakukan ... :
Kirim kepada SEMUA TEMAN anda!

From : Kusno Aribowo [kusno.aribowo@smart-telecom.co.id]

[+/-] Selengkapnya...

Renungan

Pernahkah Anda bayangkan bila pada saat kita berdoa, kita mendengar ini:

"Terima kasih, Anda telah menghubungi Baitullah".

"Tekan 1 untuk 'meminta'.
Tekan 2 untuk 'mengucap syukur'.
Tekan 3 untuk 'mengeluh'.
Tekan 4 untuk 'permintaan lainnya'."

Atau....
Bagaimana jika Malaikat memohon maaf seperti ini:
"Saat ini semua malaikat sedang membantu pelanggan lain. Tetaplah sabar menunggu. Panggilan Anda akan dijawab berdasarkan urutannya."

Atau, bisakah Anda bayangkan bila pada saat berdoa, Anda mendapat respons seperti ini:

"Jika Anda ingin berbicara dengan Malaikat,

Tekan 1. Dengan Malaikat Mikail,
Tekan 2. Dengan malaikat lainnya,
Tekan 3. Jika Anda ingin mendengar sari tilawah saat Anda menunggu,
Tekan 4. "Untuk jawaban pertanyaan tentang hakekat surga & neraka, silahkan tunggu sampai Anda tiba di sini!!"

Atau bisa juga Anda mendengar ini :

"Komputer kami menunjukkan bahwa Anda telah satu kali menelpon hari ini. Silakan mencoba kembali esok hari."
atau...
"Kantor ini ditutup pada akhir minggu. Silakan menelpon kembali hari Senin setelah pukul 9 pagi."
Alhamdulillah. .. Allah SWT mengasihi kita, Anda dapat menelpon-Nya setiap saat!!!

Anda hanya perlu untuk memanggilnya kapan saja dan Dia mendengar Anda. Karena bila memanggil Allah, Anda tidak akan pernah mendapat nada sibuk. Allah menerima setiap panggilan dan mengetahui siapa pemanggilnya secara pribadi.

Ketika Anda memanggil-Nya, gunakan nomor utama ini: 24434

2 : shalat Subuh
4 : shalat Zuhur
4 : shalat Ashar
3 : shalat Maghrib
4 : shalat Isya

Atau untuk lebih lengkapnya dan lebih banyak kemashlahatannya, gunakan nomor ini : 28443483

2 : shalat Subuh
8 : Shalat Dhuha
4 : shalat Zuhur
4 : shalat Ashar
3 : shalat Maghrib
4 : shalat Isya
8 : Shalat Lail (tahajjud atau lainnya)
3 : Shalat Witir

Info selengkapnya ada di Buku Telepon berjudul "Al Qur'anul Karim & Hadist Rasul"

Langsung hubungi, tanpa Operator tanpa Perantara, tanpa dipungut biaya.

Nomor 24434 dan 28443483 ini memiliki jumlah saluran hunting yang tak terbatas dan seluruhnya buka 24 jam sehari 7 hari seminggu 365 hari setahun !!!

Sebarkan informasi ini kepada orang-orang di sekeliling kita.
Mana tahu mungkin mereka sedang membutuhkannya.

Sabda Rasulullah S.A.W : "Barang siapa hafal tujuh kalimat, ia terpandang mulia di sisi Allah dan Malaikat serta diampuni dosa-dosanya walau sebanyak buih laut"
7 Kalimah ALLAH:

1. Mengucap "Bismillah" pada tiap-tiap hendak melakukan sesuatu.
2. Mengucap " Alhamdulillah" pada tiap-tiap selesai melakukan sesuatu.
3. Mengucap "Astaghfirullah" jika lidah terselip perkataan yang tidak patut.
4. Mengucap " Insya-Allah" jika merencanakan berbuat sesuatu di hari esok.
5. Mengucap "La haula wala kuwwata illa billah" jika menghadapi sesuatu tak disukai dan tak diingini.
6. Mengucap "inna lillahi wa inna ilaihi rajiun" jika menghadapi dan menerima musibah.
7. Mengucap "La ilaha illa Allah Muhammad Rasulullah " sepanjang siang dan malam sehingga tak terpisah dari lidahnya.

Dari tafsir Hanafi, mudah-mudahan ingat, walau lambat-lambat. .. mudah-mudahan selalu, walau sambil lalu... mudah-mudahan jadi bisa, karena sudah biasa.
From : Pramono (PPIC) [pramono@btg.co.id]

[+/-] Selengkapnya...

Kata-kata Sampah

Kata-kata Sampah
Penulis : Bayu Gawtama

"Saya tidak suka kata-kata Anda siang tadi, dan tidak seharusnya Anda berkata seperti itu." Kalimat itu ditujukan kepada saya, sore hari setelah pertemuan dengan beberapa sahabat, siang sebelumnya. Kemudian saya minta maaf seraya bersyukur memiliki sahabat sepertinya. Jika bukan karena kami sangat dekat dan menghargai persahabatan ini, tentu ia tidak akan langsung mengkritik kesalahan saya dalam bertutur maupun bersikap. "Terima kasih, Andalah sahabat sebenarnya yang mau berterus terang untuk membantu saya memperbaiki kesalahan."

Kata dan perbuatan seringkali tidak terkontrol dan dengan seenaknya mengalir keluar begitu saja tanpa tersaring lebih dulu. Padahal, jangankan sebuah kata atau tindakan, berpikir negatif pun jika tahu akibat buruk yang bisa ditimbulkannya, maka tidak akan pernah siapa pun mau apalah lagi berani berpikir negatif. Masalahnya, manusia seperti kita terkadang harus mengalami tamparan keras akibat kekeliruan kata dan ketakbenaran tindakan untuk kemudian tersadar, "Oh ya, saya memang salah." Itulah kemudian banyak orang menyebut, penyesalan selalu datang terakhir.

Ibarat membuang sampah bungkus permen atau puntung rokok bagi yang merokok, orang yang melakukannya tak pernah sadar bahwa sampah yang dalam penglihatannya begitu kecil itu akan berdampak besar di kemudian hari. Meski kecil, bayangkan jika Anda melakukannya setiap hari selama puluhan tahun menjalani hidup. Anda tak sendiri, tidak sedikit juga yang menganggap bungkus permen, plastik kue, puntung rokok sebagai hal kecil yang bisa dibuang sembarangan. Bersyukur masih ada tukang sapu jalanan yang menyelamatkan kita dari pemandangan kotor kota dan akibat yang lebih buruk yang bisa ditimbulkan jika sampah-sampah kecil itu dibiarkan berserakan di jalan sekian lama. Setidaknya, sebagai penduduk kota, kita akan dicap sebagai bagian dari masyarakat kotor yang tak mengerti kebersihan.

Misalkan Anda sering membuang sampah di halaman depan rumah Anda. Tak pernah sekali pun ada yang membersihkannya di pagi atau sore hari, begitu seterusnya selama berhari-hari. Siapa yang akan menerima akibat buruk dari sampah yang menumpuk di halaman rumah Anda itu? Tetangga Anda mungkin akan menerima akibatnya, tapi sudah jelas Andalah yang pertama kali mendapat akibat buruknya. Dicap sebagai orang tak tahu kebersihan, ditambah lagi Anda akan terjangkit penyakit dari tumpukan sampah yang membusuk.

Begitulah juga kata dan tindakan yang tak lagi melalui seleksi ketat, ia seperti sampah yang menyebabkan Anda dibenci orang karena telah membuat sakit hati dan perih telinga yang mendengar kata-kata sampah Anda. Pernahkah Anda ditampar seseorang karena perbuatan keliru Anda? Saya pernah, belasan tahun silam. Tapi sakit dari tamparan itu masih bisa saya rasakan hingga detik ini.

Bukan hanya kata dan tindakan salah, bahkan yang tak salah namun tak bermanfaat pun bisa merupakan sampah bagi orang lain. Pastikan setiap kata bermakna, atau diam. Itu pilihan terbijak bagi kita agar tak semakin banyak orang yang muak, mual, kemudian muntah di muka kita sendiri akibat teramat banyak sampah-sampah yang kita jejalkan kepada mereka, akibat teramat sering mulut ini mengeluarkan bau busuk dari kalimat yang tak bermanfaat, yang mengiris-iris hati, memerahkan telinga.

Contoh kecil, bukankah kita sering dibuat kesal setiap kali menerima junkmail (e-mail sampah yang entah datangnya dari mana)? Semakin dibuat kesal jika jumlahnya semakin tak terbilang mampir di inbox email kita, karena harus setiap hari men-delete-nya. Begitulah juga kesalnya orang yang mendengar kalimat sampah dari mulut ini. Masalahnya lagi, menghilangkan kata sampah yang terlanjur hinggap di telinga tak semudah menghapus e-mail sampah dari inbox kita.

From : trityatmo bowolaksono bowolaksono [bowltea@yahoo.com]

[+/-] Selengkapnya...

Google