KEBAHAGIAAN ITU TERDAPAT DALAM USAHA DAN BUKAN PADA HARTA.
Kepedulian anda terhadap usaha yang anda lakukan merupakan sarana untuk meraih kebahagiaan. Usaha yang berbuah dapat menyelamatkan pelakunya dari kejamnya waktu kosong dan jahatnya ketuna karyaan.
Orang yang mencintai pekerjaannya dan merasa ridha dengan apa yang ia kerjakan benar-benar menjadi orang yang bahagia. Pekerjaan yang dilakukan dengan perasaan terpaksa merupakan salah satu bentuk kepenatan. Akan tetapi, orang-orang yang mengalami gangguan kejiwaan (depresi) disebabkan terlalu lama menganggur lebih banyak dari pada orang-orang yang menderita depresi karena pekerjaan yang membosankan.
Waktu yang luang itu memberikan pengaruh jelek terhadap kejiwaan. Kebahagiaan seseorang karena pekerjaannya akan selalu bertambah jika ia tidak memiliki tujuan hanya untuk mengumpulkan harta saja. Jika harta menjadi tujuan satu-satunya, sungguh ia telah menjual dirinya di pasar perbudakan. Dengan waktu yang dimilikinya, ia akan menjadi budak dari hartanya. Kebahagiaan tidak akan bisa diraih seseorang jika diukur dari harta yang dimiliki, tetapi kebahagiaan itu akan ada jika dilihat dari apa yang telah ia lakukan dengan harta tersebut.
Harta bukanlah faktor utama sebuah kebahagiaan. Kadang-kadang, dengan mengumpulkan harta, hanya akan membuat kita sengsara dan menginfakkannya juga bisa menyebabkan kita menjadi sakit. Menjaga dan mengembangkannya juga kadang-kadang membuat kita merasa kesal. Harta itu untuk hidup, sedangkan hidup itu adalah untuk meraih kebahagiaan. Karena itu, janganlah mempersulit hidup yang nikmat ini hanya karena harta.
Orang-orang bijak selalu memandang bahwa misteri dari kesialan itu bersemayam dalam waktu kosong yang memungkinkan seseorang untuk bertanya-tanya tentang keadaan dirinya, apakah ia akan menjadi orang yang sengsara atau bahagia? Mereka berpendapat bahwa solusinya adalah dengan bekerja. Bahkan, lebih dari itu, jalan keluarnya adalah ketekunan dalam bekerja sehingga seseorang akan merasa capek dan hal itu merupakan kunci kebahagiaan.
Libur musim panas bagi orang yang tidak membebani dirinya pada musim dingin tidak akan ada gunanya, sia-sia, bahkan bisa menjadi beban yang sesungguhnya. Sebagai mana libur panjang bagi orang-orang kaya yang hidup dalam kesempatan tersebut merupakan defenisi yang paling untuk neraka!
Artikel ini dikutip dari buku “ The Secret of Happiness”. Dr. Hasan Syamsi Basha. PT Syaamil Cipta Media. Bandung. 2007.
From : tono_st@yahoo.com
Kepedulian anda terhadap usaha yang anda lakukan merupakan sarana untuk meraih kebahagiaan. Usaha yang berbuah dapat menyelamatkan pelakunya dari kejamnya waktu kosong dan jahatnya ketuna karyaan.
Orang yang mencintai pekerjaannya dan merasa ridha dengan apa yang ia kerjakan benar-benar menjadi orang yang bahagia. Pekerjaan yang dilakukan dengan perasaan terpaksa merupakan salah satu bentuk kepenatan. Akan tetapi, orang-orang yang mengalami gangguan kejiwaan (depresi) disebabkan terlalu lama menganggur lebih banyak dari pada orang-orang yang menderita depresi karena pekerjaan yang membosankan.
Waktu yang luang itu memberikan pengaruh jelek terhadap kejiwaan. Kebahagiaan seseorang karena pekerjaannya akan selalu bertambah jika ia tidak memiliki tujuan hanya untuk mengumpulkan harta saja. Jika harta menjadi tujuan satu-satunya, sungguh ia telah menjual dirinya di pasar perbudakan. Dengan waktu yang dimilikinya, ia akan menjadi budak dari hartanya. Kebahagiaan tidak akan bisa diraih seseorang jika diukur dari harta yang dimiliki, tetapi kebahagiaan itu akan ada jika dilihat dari apa yang telah ia lakukan dengan harta tersebut.
Harta bukanlah faktor utama sebuah kebahagiaan. Kadang-kadang, dengan mengumpulkan harta, hanya akan membuat kita sengsara dan menginfakkannya juga bisa menyebabkan kita menjadi sakit. Menjaga dan mengembangkannya juga kadang-kadang membuat kita merasa kesal. Harta itu untuk hidup, sedangkan hidup itu adalah untuk meraih kebahagiaan. Karena itu, janganlah mempersulit hidup yang nikmat ini hanya karena harta.
Orang-orang bijak selalu memandang bahwa misteri dari kesialan itu bersemayam dalam waktu kosong yang memungkinkan seseorang untuk bertanya-tanya tentang keadaan dirinya, apakah ia akan menjadi orang yang sengsara atau bahagia? Mereka berpendapat bahwa solusinya adalah dengan bekerja. Bahkan, lebih dari itu, jalan keluarnya adalah ketekunan dalam bekerja sehingga seseorang akan merasa capek dan hal itu merupakan kunci kebahagiaan.
Libur musim panas bagi orang yang tidak membebani dirinya pada musim dingin tidak akan ada gunanya, sia-sia, bahkan bisa menjadi beban yang sesungguhnya. Sebagai mana libur panjang bagi orang-orang kaya yang hidup dalam kesempatan tersebut merupakan defenisi yang paling untuk neraka!
Artikel ini dikutip dari buku “ The Secret of Happiness”. Dr. Hasan Syamsi Basha. PT Syaamil Cipta Media. Bandung. 2007.
From : tono_st@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar