Ketika aku pasrah dan tawakal kepada Allah,
dalam menanti jodoh yang terbaik menurut sang Maha Pencipta, aku singkirkan segala permintaanku tentang jodoh yang tepat menurut aku. Tapi jodohku masih belum datang juga. Ternyata ketika mulutku meminta, hatiku tidak seiring dan sejalan dengan apa yang aku ucapkan. Akupun berusaha sekuat tenaga menyelaraskan ucapan dan lintasan hatiku.
Ketika aku pasrah dan tawakal kepada Allah,
dalam menanti jodoh yang terbaik menurut sang Maha Pencipta, aku singkirkan segala permintaanku tentang jodoh yang tepat menurut aku. Tapi jodohku masih belum datang juga. Ternyata ketika mulutku meminta, hatiku tidak seiring dan sejalan dengan apa yang aku ucapkan. Akupun berusaha sekuat tenaga menyelaraskan ucapan dan lintasan hatiku.
Ketika aku pasrah dan tawakal kepada Allah,
dalam menanti jodoh yang terbaik menurut sang Maha Kasih dan Sayang, aku samakan doa yang terucap lewat mulutku dan doa yang terlintas dalam hatiku. Subhanallah, begitu mulut dan hatiku menjadi satu, sang Maha Kuasa, Allah Subhanahu Wa Ta'ala, langsung mengijabah doaku. Lima hari setelah aku panjatkan doa minta diberikan jodoh terbaik, Allah mempertemukan aku dengan seorang wanita yang hanya aku kenal namanya dan nama Ayahnya. Aku tidak pedulikan kecantikannya, latar belakang pendidikannya, usianya, berapa jumlah kakak adiknya, atau bagaimana kondisi keluarganya. Kalau Allah sudah memberikan yang terbaik, aku harus siap menghadapi segala kekurangan dan kelebihan wanita itu.
Ketika aku pasrah dan tawakal kepada Allah,
Ketika aku pasrah dan tawakal kepada Allah,
dalam menerima jodoh yang terbaik menurut sang Maha Penentu Takdir, Dia memberikan lebih daripada yang aku kira. Ketika aku tidak lagi menuntut banyak kriteria, Allah justru memberiku seorang wanita dengan kriteria yang dulu pernah aku minta di setiap doa-doaku dalam mengharap jodohku. Allahu Akbar. Wanita itu menerima aku apa adanya dan kini menjadi ibu dari dua orang anakku. Wanita itu sungguh mampu melayani aku, seorang suami yang masih perlu banyak memperbaiki diri.
Ketika aku pasrah dan tawakal kepada Allah,
Ketika aku pasrah dan tawakal kepada Allah,
dalam menerima wanita itu sebagai istriku, aku sangat yakin kepada sang Maha Pengampun, istriku akan jauh lebih baik dan lebih cantik di surga nanti. Dialah jalan bagiku untuk menuju surga Allah. Ya Allah, kumpulkanlah kami dalam surgamu kelak. Amin.
Sahabatku, ketika engkau mampu pasrah dan tawakal kepada Allah, dalam segala hal, maka yakinlah, sang Maha Mendengar segala doa, akan mengabulkan doa-doa sahabat.
Dari aku yang masih terus mencoba pasrah dan tawakal.....
Rico Atmaka
Koordinator Majelis Sehati
Daarut Tauhiid Jakarta
Sahabatku, ketika engkau mampu pasrah dan tawakal kepada Allah, dalam segala hal, maka yakinlah, sang Maha Mendengar segala doa, akan mengabulkan doa-doa sahabat.
Dari aku yang masih terus mencoba pasrah dan tawakal.....
Rico Atmaka
Koordinator Majelis Sehati
Daarut Tauhiid Jakarta
1 komentar:
menyatukan doa
doa yang terucap
doa yg tersirat di hati
menyatu bulat melesat kehadiratNYA
alhamdulillah doa terkabul
..........
suatu pengalaman yang perlu diteladani, bagaimana cara menghaturkan permohonan ke Allah
Posting Komentar