Seorang gadis kecil bertanya kepada ayahnya, "Ayah, bisakah seseorang melewati seumur hidupnya tanpa berbuat dosa?"
Ayahnya menjawab sambil tersenyum : "tak mungkin, nak"
"Bisakah seseorang hidup setahun tanpa berbuat dosa?" tanyanya lagi.
Ayahnya berkata: "tak mungkin, nak"
"Bisakah seseorang hidup sebulan tanpa berbuat dosa?"
Lagi-lagi ayahnya berkata : "tak mungkin, nak"
Ayahnya menjawab sambil tersenyum : "tak mungkin, nak"
"Bisakah seseorang hidup setahun tanpa berbuat dosa?" tanyanya lagi.
Ayahnya berkata: "tak mungkin, nak"
"Bisakah seseorang hidup sebulan tanpa berbuat dosa?"
Lagi-lagi ayahnya berkata : "tak mungkin, nak"
"Bisakah seseorang hidup sehari saja tanpa berbuat dosa?" gadis kecil itu bertanya lagi.
Ayahnya mengernyitkan dahi dan berpikir keras untuk menjawab: "mmmm..... mungkin bisa, nak"
"Lalu.... bisakah seseorang hidup satu jam tanpa dosa? tanpa berbuat jahat untuk beberapa saat, hanya waktu demi waktu saja, yah? Bisakah?"
Ayahnya tertawa dan berkata : Nah, kalau itu pasti bisa, nak.
Gadis kecil itu tersenyum lega dan berkata : Kalau begitu ayah, aku mau memperhatikan hidupku jam demi jam,waktu demi waktu, momen demi momen, supaya aku bisa belajar tidak berbuat dosa.
Kurasa hidup jam demi jam lebih mudah dijalani, ya?
Tips : Lima Peraturan Sederhana Untuk Hidup Bahagia
Ingatlah lima peraturan sederhana ini untuk hidup bahagia
1. Bebaskan dirimu dari kebencian
2. Bebaskan pikiranmu dari kesusahan
3. Hiduplah secara sederhana
4. Berilah lebih
5. Kurangilah harapan
Tiada seorangpun yang bisa kembali dan mulai dari awal.
Setiap orang dapat mulai saat ini dan melakukan akhir yang baru.
Tuhan tidak menjanjikan hari-hari tanpa sakit, tertawa tanpa kesedihan, matahari tanpa hujan, tetapi Dia menjanjikan kekuatan untuk hari itu, kebahagiaan untuk air mata, dan terang dalam perjalanan.
Kekecewaan bagai "polisi tidur", ini akan memperlambatmu sedikit tetapi kau selanjutnya akan menikmati jalan rata.
Jangan tinggal terlalu lama saat ada "polisi tidur". Berjalanlah terus!
Ketika kau kecewa karena tidak memperoleh apa yang kaukehendaki, terimalah dan bergembiralah, karena Tuhan sedang memikirkan sesuatu yang lebih baik untuk dirimu.
Saat terjadi sesuatu padamu, baik atau buruk, pertimbangkanlah artinya.....
Ada suatu maksud untuk setiap kejadian dalam kehidupan, mengajarmu bagaimana lebih seringkali tertawa atau tidak terlalu keras menangis.
Kau tidak dapat memaksa seseorang mencintaimu, apa yang dapat kau perbuat hanyalah membiarkan dirimu untuk dicintai, selebihnya ada pada orang itu untuk menilai dirimu.
Ukuran cinta adalah saat kau mencintai tanpa batas.
Dalam kehidupan jarang akan kau temui seseorang yang kau cintai dan orang itu mencintaimu juga.
Jadi sekali kau memperoleh cinta jangan lepaskan, ada kemungkinan cinta itu tidak datang kembali.
Kita selalu membuang-buang waktu untuk mencari-cari orang yang sesuai untuk dicintai atau melihat kesalahan2 pada orang yang telah kita cintai, daripada malah seharusnya kita menyempurnakan cinta yang kita berikan.
Jika kau sungguh2 peduli pada seseorang, janganlah kau mencari2 kekurangan2nya, kau jangan mencari2 alasan, kau jangan mencari2 kesalahan2nya. Malahan, kau atasi kesalahan2 itu, kau terima kekurangan2 itu, dan jangan kau hiraukan alasan2 itu.
Jangan pernah meninggalkan rekan lama. Kau tidak akan pernah mendapat penggantinya.
Persahabatan adalah bagai anggur, tambah lama akan tambah baik.
From : "Lindy Polistyani", lyn_dee01@yahoo.com
Ayahnya mengernyitkan dahi dan berpikir keras untuk menjawab: "mmmm..... mungkin bisa, nak"
"Lalu.... bisakah seseorang hidup satu jam tanpa dosa? tanpa berbuat jahat untuk beberapa saat, hanya waktu demi waktu saja, yah? Bisakah?"
Ayahnya tertawa dan berkata : Nah, kalau itu pasti bisa, nak.
Gadis kecil itu tersenyum lega dan berkata : Kalau begitu ayah, aku mau memperhatikan hidupku jam demi jam,waktu demi waktu, momen demi momen, supaya aku bisa belajar tidak berbuat dosa.
Kurasa hidup jam demi jam lebih mudah dijalani, ya?
Tips : Lima Peraturan Sederhana Untuk Hidup Bahagia
Ingatlah lima peraturan sederhana ini untuk hidup bahagia
1. Bebaskan dirimu dari kebencian
2. Bebaskan pikiranmu dari kesusahan
3. Hiduplah secara sederhana
4. Berilah lebih
5. Kurangilah harapan
Tiada seorangpun yang bisa kembali dan mulai dari awal.
Setiap orang dapat mulai saat ini dan melakukan akhir yang baru.
Tuhan tidak menjanjikan hari-hari tanpa sakit, tertawa tanpa kesedihan, matahari tanpa hujan, tetapi Dia menjanjikan kekuatan untuk hari itu, kebahagiaan untuk air mata, dan terang dalam perjalanan.
Kekecewaan bagai "polisi tidur", ini akan memperlambatmu sedikit tetapi kau selanjutnya akan menikmati jalan rata.
Jangan tinggal terlalu lama saat ada "polisi tidur". Berjalanlah terus!
Ketika kau kecewa karena tidak memperoleh apa yang kaukehendaki, terimalah dan bergembiralah, karena Tuhan sedang memikirkan sesuatu yang lebih baik untuk dirimu.
Saat terjadi sesuatu padamu, baik atau buruk, pertimbangkanlah artinya.....
Ada suatu maksud untuk setiap kejadian dalam kehidupan, mengajarmu bagaimana lebih seringkali tertawa atau tidak terlalu keras menangis.
Kau tidak dapat memaksa seseorang mencintaimu, apa yang dapat kau perbuat hanyalah membiarkan dirimu untuk dicintai, selebihnya ada pada orang itu untuk menilai dirimu.
Ukuran cinta adalah saat kau mencintai tanpa batas.
Dalam kehidupan jarang akan kau temui seseorang yang kau cintai dan orang itu mencintaimu juga.
Jadi sekali kau memperoleh cinta jangan lepaskan, ada kemungkinan cinta itu tidak datang kembali.
Kita selalu membuang-buang waktu untuk mencari-cari orang yang sesuai untuk dicintai atau melihat kesalahan2 pada orang yang telah kita cintai, daripada malah seharusnya kita menyempurnakan cinta yang kita berikan.
Jika kau sungguh2 peduli pada seseorang, janganlah kau mencari2 kekurangan2nya, kau jangan mencari2 alasan, kau jangan mencari2 kesalahan2nya. Malahan, kau atasi kesalahan2 itu, kau terima kekurangan2 itu, dan jangan kau hiraukan alasan2 itu.
Jangan pernah meninggalkan rekan lama. Kau tidak akan pernah mendapat penggantinya.
Persahabatan adalah bagai anggur, tambah lama akan tambah baik.
From : "Lindy Polistyani", lyn_dee01@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar