KEEP PRAY, SMILE & SPIRIT ^_^
DO THE BEST 4 TODAY!!!

Sabtu, Mei 31, 2008

SEMUA BERMAKNA

Semua Bermakna
Penulis : Jamil Azzaini


Bila saya ajukan pertanyaan, bagian tubuh mana yang paling penting bagi pemain sepak bola? Sebagian besar Anda pasti menjawab kaki. Saya mengajukan pertanyaan lain, bagian tubuh mana yang paling penting bagi pemain piano? Sebagian besar Anda pasti akan menjawab tangan. Sebagai inspirator/trainer, terkadang saya berpikir bagian tubuh saya yang paling penting adalah mulut. Karena dengan mulut, saya mampu menjelaskan dengan jelas dan mendalam apa yang saya maksudkan.

Namun, jawaban Anda dan pikiran saya tidak selamanya benar. Banyak orang yang keberadaannya justru menonjol dan berprestasi karena kelemahan yang dimilikinya. He Ah Lee, hanya memiliki empat jari yang lemah, namun ia kini menjadi pemain pianis hebat dunia. Beethoven tuli, namun mampu menghasilkan simponi lagu klasik yang sangat indah.

Di negeri kita pun banyak orang yang memiliki kelemahan, namun justru dia menonjol karena kelemahannya. Beberapa waktu yang lalu, tepatnya 14 April 2008, saya menonton Kick Andy di Metro TV. Dalam acara itu ditampilkan Sugeng Siswoyudono (45), seorang yang kehilangan satu kakinya karena kecelakaan lalu lintas sejak berusia 19 tahun. Namun dengan kaki yang hanya satu itu, justru mendorong dirinya untuk membuat kaki palsu.

Kaki palsu yang dibuat Sugeng terbuat dari bahan fiber, spon, dan kayu. Kaki itu bisa digerakkan 45 derajat. Bisa untuk memakai sandal atau pun sepatu. Juga bisa diberikan aneka asesoris, misalnya tato. Bukan hanya itu, Sugeng akhirnya membuat kaki palsu bagi orang lain yang senasib dengannya atau mengajarkan orang lain untuk bisa membuat sendiri.

Hebatnya lagi, dia tidak mematok bayaran tertentu kepada para pemesan. Bila harga kaki palsu di pasaran mencapai Rp. 3 juta – 5 juta rupiah, Sugeng hanya menjualnya dengan harga Rp. 500 – 800 ribu rupiah. "Bahkan, sering tidak pakai ongkos. Karena memang mereka benar-benar tidak mampu," tukas Sugeng ketika diwawancarai Indo Pos, November 2007. Untuk kehidupan sehari-hari, Sugeng berjualan susu sapi eceran.

Dengan kiprahnya ini, Sugeng akhirnya diundang ke acara Kick Andy. Banyak orang yang terinspirasi setelah menonton acara Sugeng di Kick Andy. Hal ini pun akhirnya mendorong kegiatan Gerakan 1000 kaki palsu yang dicanangkan Menteri Negara Riset dan Teknologi, Kusmayanto Kadiman. Sugeng pun siap kebanjiran order dari gerakan ini. Bukan hanya itu, kini Sugeng menjadi bintang iklan salah satu produk minuman kesehatan.

Ya, bagian tubuh yang terkadang cacat ternyata memiliki kekuatan dan kelebihan. Bahkan bagian tubuh yang kita kira tidak memiliki sumbangsih strategis bagi kesuksesan hidup kita, ternyata itu sangat bermakna dalam hidup kita.

Jangan sepelekan bagian tubuh yang hilang (cacat) atau bagian tubuh yang tampaknya kurang berperan dalam mendukung hidup kita. Sejak Pertengahan bulan April 2008, ada benjolan kecil di dekat (maaf, anus) saya. Benjolan itu keras dan semakin hari semakin sakit. Ketika saya memberikan training dan harus mengucapkan kata-kata dengan nada tinggi, rasa sakit itu semakin bertambah. Ketika saya duduk terlalu lama, rasa sakit itu semakin menusuk.

Karena rasa sakit yang semakin menjadi, maka pada Jum'at, 09 Mei 2008, saya periksakan ke dokter. Kesimpulannya harus operasi. "Operasi kecil, pak. Tidak terlalu sakit, karena kalau dibiarkan bisa menyebar dan nanti bapak tidak bisa beraktifitas," kata dokter Agil yang memeriksa saya di Rumah Sakit PMI Bogor. Senin, 12 Mei 2008 siang, operasi dilaksanakan.

Saya dibius setengah badan. Saya sadar, mata saya bisa melihat, namun hari itu saya benar-benar tak berdaya. Perjuangan melawan rasa sakit dan dampak operasi itu, ternyata tidak hanya selama tiga hari ketika di rawat di rumah sakit. Rasa sakit itu masih terasa hingga satu pekan saya ke luar dari rumah sakit. Perih, nyeri, tak berdaya, darah terkadang masih menetes, dan sulit duduk dengan posisi nyaman.

Di bulan yang ada dua tanggal bersejarah; hari pendidikan dan hari kebangkitan nasional, saya mendapatkan pelajaran; ternyata semua bagian tubuh itu bermakna. Tak ada yang boleh disepelekan. Semua memberi kontribusi dalam kehidupan kita.

Begitu pula semua komponen bangsa ini memberikan kontribusi untuk kebangkitan bangsa ke arah yang lebih bermartabat. Jangan sepelekan office boy, tanpa mereka, urusan kantor bisa terganggu. Jangan sepelekan petani, tanpa mereka, kita tidak bisa mendapatkan beras. Jangan sepelekan guru, tanpa mereka, entah jadi apa bangsa ini. Jangan sepelekan hansip/keamanan kampung kita, tanpa mereka, kita tak bisa tidur nyenyak. Jangan sepelekan pembantu di rumah, tanpa mereka, rumah akan berantakan. Jangan sepelekan orang-orang kecil di negeri ini, sebab tanpa mereka, Anda tidak akan menjadi orang-orang besar.

Semua bermakna. Semua berkontribusi. Semua perlu perhatian.


*) Penulis adalah Penulis Buku Kubik Leadership (Hikmah-Mizan) dan Buku Menyemai Impian Meraih Sukses Mulia (Gramedia)

Tidak ada komentar:

Google